Sabtu, 24 Mei 2014

The Advanture at South Of Central Java "Kebumen"


“Pemetaan Geologi Mandiri” Six Day’s, The Advanture at South of Central Java “Kebumen”.

“Seorang Geolog haruslah bisa melakukan Pemetaan Geologi, Pemetaan Geologi merupakan sebuah syarat wajib yang harus dimiliki oleh masing-masing pribadi Geolog. Geolog harus mampu menerjemahkan bahasa alam kepada Masyarakat umum ataupun Masyarakat Geologi kedalam sebuah Peta, yakni Peta Geologi pada khususnya. Pada semester tertentu, Mahasiswa Geologi akan mendapatkan tugas untuk melakukan hal ini, yakni “Pemetaan Geologi Mandiri”. Pemetaan dilakukan untuk mencoba sejauh mana kemampuan Mahasiswa dalam menginterpretasi alam dengan lingkup keilmuan Geologi”.


Rabu, 14 Mei 2014

Hari ini bukan hari libur, melainkan hari buat gue meliburkan diri alias bolos kuliah. Apa boleh buat, kontrak perjanjian sama salah satu kaka tingkat gue udah ditandatanganin diatas matrei 6000. Kontrak yang berisikan gue di booking selama 6 hari buat ikut ke Kebumen, ditanggung segala kebutuhan hidup, dari mulai makan, jajan, tabungan, asuransi, dan segala macamnya. Bukan tanpa syarat, dibalik iming-iming yang nyatanya emang enak, gue harus menuhin satu syarat yang pasti gak bisa gue tolak, gue harus terima kenyataan, kalau selama 6 hari itu gue gak akan full liburan, karna ada misi penting yang harus diselesaikan yaitu “Pemetaan Geologi Mandiri”, dan tugas mulia gue ini diberi nama AsMap “Asisten Maping” atau biasa disebut “PORTER”.

Ini taun ke-2 gue jadi Asmap, pengalaman satu taun lalu membuat gue ketagihan buat bersedia jadi asisten maping lagi. Taun lalu gue melakukan hal sama, menyetujui kontrak yang sebenernya gak gue pahamin sebelumnya. Kesepakatan gue dengan Maper bernama Andrean Firmansyah membawa gue kesituasi yang super pecah. Waktu itu lagi bulan Puasa, dan ternyata lokasi yang kami dapet itu daerah yang isinya padang Sabana dan Bukit Gamping. Kalian bisa bayangin, teriknya matahari di bulan Juli kala itu, ditambah dengan puasa yang membuat semuanya lebih menantang. Tapi, yang jelas gue banyak dapet ilmu saat itu, gue banyak belajar dari kaka tingkat gue tentang ilmu maping sebenernya, alhasil kontrak tetaplah kontrak, semuanya berjalan dengan baik dan menyenangkan. Pemetaan berjalan lancar, Maper senang dan gue bisa minta jajan buat jalan-jalan gratisan, haha.

Kebumen, tempat yang bakal gue tuju sama Maper gue kali ini. Lu bisa panggil dia “Tio”, asalnya dari Tangerang, badannya tinggi tapi kerempeng, dan yang terpenting adalah hobinya … “Jajan”. Kenapa yang terakhir penting buat gue, karena ini artinya gue juga harus punya hobi yang sama 6 hari kedepan, yaitu “Jajan Gratisan”.

Siap Berangkat …

Pemetaan Mandiri dilakuin perkelompok dengan daerah penelitian yang berbeda-beda tergantung dari dapet Dosennya. Lokasi pemetaan ada yang di daerah Semarang, Ambarawa, Salatiga, dan tempat-tempat yang sekiranya bisa ditempuh dengan waktu 1-2 jam dari Semarang. Tapi, apa yang terjadi dengan kelompok kami, yang harus menerima kenyataan bahwa kavling pemetaan kali ini berada jauh dari Semarang, lokasinya berada di Selatan Provinsi Jawa Tengah, dengan waktu tempuh sekitar 4-5 jam itupun kalau lancar, sebut saja dia “Kebumen Beriman”. Waktu itu gue gak berangkat berdua, melainkan ber-16 orang, dengan jumlah yang seimbang antara Maper dan Asmap “8:8”.

Makan Siang …

Dengan kendaraan bermotor dan pick up untuk mengangkut barang kami siap untuk berangkat. Sekitar pukul 09.00 WIB kami berangkat dari tempat pengisian bensin di sekitar kampus. Perjalanan kali ini akan melewati beberapa kota, dengan rute Semarang-Bawen-Ambarawa-Temanggung-Magelang-Artoz “Mall Magelang” belok kanan-Purworejo- Kebumen- Gombong- hingga Desa Redisari, Kecamatan Rowokele, Kebumen, Indonesia. Sekitar pukul 14.30 kami sampai di Desa Redisari, setelah meminta izin dengan aparat desa setempat akhirnya kami dibawa menuju Basecamp atau lebih tepatnya tempat tinggal sementara. Pada akhirnya kamar laki-laki dan perempuan dipisah bak pesantrenan.

Perjalanan Magelang-Purworejo …


Taman Makam Pahlawan …


Sampe Juga …

Kamis, 15-Mei-2014

Acara inti akhirnya dimulai, Pemetaan Mandiri harus dilaksanakan, gue udah gak bisa nolak lagi buat gak bilang kata “tidak”, gue harus jadi orang yang strong dan gak nangis tapi yang terpenting adalah gue harus minta jajan yang banyak. Untungnya adalah, tempat maping kami adalah 3 Km kearah selatan basecamp, 4 km kearah Barat, 1 Km ke Timur dan 1 Km kearah Utara dari basecamp.

STA 1, Formasi Halang, Bikin semuanya jadi menarik …


Basecamp adalah tempat untuk kami tinggal 6 hari kedepan, tempat kami melepas lelah dari kerasnya lapangan, melindungi diri dari teriknya matahari yang bisa bikin kulit terbakar, tempat sarapan dan makan malam datang, tempat dimana gue dan teman-teman yang laen nonton korea sambil gregetan, tempat dimana kami tiba-tiba suka sama Anime, semuanya ada di basecamp. Gue merasa beruntung karena basecamp berada di posisi yang strategis, lokasinya masuk kedalam lokasi pemetaan gue sama Tio, jadi kalau cape tinggal minta balik, leha-leha, minum es buah, terus tidur.

Intrusi Andesit …


Gue gak akan cerita banyak tentang pemetaan atau apapun, yang jelas hari demi hari silih berganti dengan kegiatan yang gak jauh beda. Pemetaan Geologi, nyari kontak batuan, ngukur struktur, dibikin bingung sama singkapan formasi halang yang aslinya gue interpretasi itu adalah struktur Slump, ngukur strike/dip (pelamparan) perlapisan, deskripsi batuan satu dengan yang lain, dikasih pisang sama warga setempat di hari k-2, jalan sama temen-temen waktu maper lagi pada checking lapangan sama dosen di hari ke-3, jalan di bukit gamping yang hampir bikin gue sama Tio mati di hari ke-4. Semua begitu alot, tapi hari ke-4 adalah final dari semuanya, karena di hari ke-5 kami cuma tinggal metain daerah alluvium. Daerah ini merupakan lokasi yang udah dipenuhin sama perumahan warga, sawah dan ladang, jadi yang bisa kami lakukan adalah analisa geomorfologi, kenampakan morfologi yang terlihat di lapangan, ngamatin bukit gamping dari jauh misalnya.

Batugamping Formasi Kalipucang …


Selama maping gue gak pernah menyesal udah terlibat di acara macam ini, walaupun hampir dehidrasi waktu nyusur bukit gamping yang Cuma bawa air mineral 600 ml. Gue selalu merasa sewaktu di lapangan kita bakal diajarin banyak hal “Sabar, mental, fisik, sinkronisasi antara hati dan pikiran, kerjasama, tolong menolong” semuanya jadi paket yang utuh. Gue seneng kali ini jadi Asmap lagi, karena ilmu yang sekarang gue miliki udah lumayan bisa gue aplikasiin penuh di lapangan, intinya gue gak pahpoh lagi macam waktu semester 1.


STA 5 …


Sate Bebek Khas Banyumas …


Sate Kepiting Kecil …


Enam hari udah cukup buat kami melakukan pemetaan 4x4 Km, udah cukup buat gue ngabisin kantong Tio, cukup buat jalan-jalan, cukup buat ngajarin semuanya betapa kerasnya lapangan Formasi Kalipucang yang isinya bukit gamping, cukup buat gue ngenal warga sekitar dan deket sama mereka, cukup buat gue nelusurin Pantai Selatan Kebumen “Pantai Karangbolong, Pantai Menganti, Pantai Pasir, Pantai Ayah” dan Pantai Jetis di Cilacap, udah cukup buat gue masuk ke goa wisata yang fenomenal di Jatijajar, Kebumen, lokasi yang pernah dijadiin tempat shooting Mr Tukul Jalan-jalan “Goa Jatijajar”, udah cukup buat wisata kuliner gratisan “Sate kambing, sate bebek Banyumas, sate kepiting Karang Bolong, goreng udang, soto khas jatijajar, gula aren yang langsung produksi di Kecamatan Ayah”, semuanya begitu menarik dan berkesan buat gue yang waktu itu lagi penat sama rutinitas perkuliahan, semuanya menyenangkan dan berjalan lancar karena kehendak Allah SWT.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar