Minggu, 30 Juni 2013

~Kisah Sendu Kompeni~


~Kisah Sendu Kompeni~

"Sebenarnya keluargaku dahulu hidup bahagia … aku dan keluargaku begitu senang tinggal di negeri ini, negeri yang subur, negeri yang berlimpah ruah dengan kekayaan alamnya. Itulah mengapa bangsaku begitu giatnya menjajah bangsa kalian. Kalian harus sadar, bahwa negeri ini benar-benar kaya, kaya akan Sumber Daya Alam, kaya akan Sumber Mineral, Rempah-rempah yang menyebar ruah, flora dan faunanya begitu beragam, dan banyak hal indah yang terdapat di negeri ini. "


Sisa Peninggalan Bangunan Belanda “Tempat Penyimpanan Mesiu"

"Kompeni" begitulah kalian menyebut bangsaku, dan aku tidak peduli apapun yang dikatan negerimu pada negeriku, yang terpenting adalah hidupku dan keluargaku makmur dan aku bahagia walaupun pada akhirnya kalianlah yang harus menderita. Ayahku seorang prajurit Netherland, maka dari itu aku dan keluargaku memutuskan untuk berlayar mengikuti ayah pergi, karena kata teman ayah di negerimu hidup kami akan sangat makmur, karena betapa bodohnya kalian saat itu … yang mudah ditipu dan diberdayakan oleh bangsaku.

Aku merupakan anak pertama dari dua bersaudara, ayahku seorang tentara Belanda, dan ibuku hanya ibu rumah tangga, perkenalkan namaku Janshen dan aku mempunyai adik perempuan berama Ellin. Oh iya, kalian mengapa kemari berbondong-bondong seperti ini? Jarang aku melihat manusia sebanyak ini datang kemari, palingan cuma penambang saja yang datang biasanya, yang tak lain untuk menambang batu gamping yang ada disini… "Hmm, kami kemari hanya untuk belajar kok Janshen ! Aku dan teman-temanku memang sudah biasa melihat dan mengobservasi singkapan seperti ini, karena kami adalah mahasiswa Teknik Geologi. Maaf kalau kalian terganggu" Jawabku padanya yang penasaran, “Oh iya kamu mau kah bercerita tempat ini dipakai sebagai apa pada zamanmu dulu?"ku lontarkan pertanyaan dan akhirnya Janshenpun menceritakannya walaupun dengan ragu ia bercerita.

"Hmmmm, kau benar-benar ingin tahu sejarah tempat ini Rafli?". Janshen bertanya sembari meyakinkan. “Ia Janshen !, aku sangat ingin mengetahuinya" Jawabku penasaran … Baiklah kalau begitu, tapi kau jangan kaget ya, aku bercerita dengan apa yang aku alami saat itu. Hmmmm … Jadi begini ceritanya, seperti ku jelaskan dari awal dan sepertinya kau juga sudah tau seperti apa bangsamu dulu, yang dijajah oleh bangsa kami sangat lamaaa sekali. Jadi, sebenarnya Bangsaku yang menugaskan ayahku untuk bertugas di tempat ini, tak lain adalah untuk menjaga tempat ini, walaupun faktanya, tak ada yang bisa dikerjakan, karena bangsa kalian tak sedikitpun melawan bangsaku. Tempat ini adalah tempat persembunyian dari bangsaku untuk menyimpan peralatan perang, mesiu, dan alat lainnya tak lain mengantisipasi apabila ada pemberontakan. Walaupun sebagai persembunyian dan tempat tinggal, tempat inipun dijadikan sebagai lahan pertambangan gamping, kau tahu sendirikan batu ini sangatlah ekonomis, maka dari itu bangsaku menambangnya, namun tidak seperti kalian yang seenaknya menambang batuan tanpa memperhatikan lingkungan. Walaupun daerah ini menjadi salah satu tempat tambang, akan tetapi bangsaku lebih bijak dalam menambang, kami menambang hanya pada bagian yang memang tidak di tinggali saja dan memang bagian itu memang harus ditambang karena dekat dengan bangunan dibawahnya.


Benteng tempat Persembunyian …

Oh iya, kau bilang kau itu Pelajar, aku juga dulu sekolah disini, tak lain adalah sekolah untuk anak para tentara dari bangsaku, aku sungguh senang sekolah, karena disana aku bisa bermain, belajar, bertemu teman-teman, dan itu sungguh menyenangkan. Aku diajarkan berhitung, membaca, dan menulis, karena aku tau bangsaku tidak ingin generasi penerusnya adalah orang bodoh, maka dari itu sekolah sangatlah diutamakan, dan kita disana dididik menjadi seseorang yang berilmu. Hari-hariku begitu menyenangkan disini, begitu banyak makanan, begitu mewah rumah yang kami tempati saat itu. Bangunan yang sekarang kau lihat, itu hanyalah bagian kecil dari tempatku dulu, sebenarnya lahan ini dulu begitu luas, namun karena terus-terusan ditambang, maka seperti inilah bentuknya sekarang.

Dahulu keluargaku sangatlah dihormati, karena ayahku adalah salah satu pemegang komando di sini, ia mempunyai anak buah yang banyak sekali, dan aku senang karena setiap pagi mereka menyapa kami dengan sangat ramah. Aku sering sekali dibawakan mereka hadiah, entah itu mainan ataupun apa yang aku senang, mereka sungguh baik rafli. Sepanjang hari hidup kami sangatlah bahagia, hingga pada suatu ketika aku melihat ayah sangat tergesa-gesa sekali, ia begitu tak nampak seperti biasanya … Dia sedang berbincang di kamar dengan ibu, namun lebih terlihat mereka sedang berbisik membicarakan hal yang sangat penting dan saat itu aku mendengarkan pembicaraan mereka, ternyata benar saja hal yang tidak kami inginkan mencuat ke permukaan … kau tahu rafli, disekolah saat guruku menceritakan bahwa negeraku sedang diguncang masalah besar, tak lain adalah tentang kedatangan bangsa Jepang atau Nipon, setelah bertahun-tahun aku tinggal bahagia disini semuanya berubah seketika saat aku diberitahunya bahwa Nippon adalah bangsa yang kejam, yang tak segan untuk menguasai dan menjajah negara yang kaya Sumber Daya Alam seperti Negaramu ini. Hari itu begitu kacau, karena ternyata bangsaku sudah menyerah terhadap bangsa Jepang, dan mereka sudah melokalisir tempat-tempat yang sekiranya vital untuk di duduki … Pada awalnya lokasi kami memanglah sangat aman, berhari-hari kami bersembunyi dengan ketegangan yang luar biasa, aku begitu takut … Namun ibuku selalu menenangkan kami, aku dan adikku supaya jadi anak yang pemberani seperti ayah.

Hari sebelumnya terdengar kabar, bahwa bangsa Jepang sudah menguasai titik-titik vital di negaramu ini, dan membantai habis tentara dan keluarga dari bangsaku, aku begitu tercengang mendegar hal tersebut, mereka begitu kejam dan menjijikan. Saat itu ayah berbincang kepada ibu dan kami boleh mendengarnya, ayah mengajak kami untuk pulang ke Netherland, namun faktanya seluruh pelabuhan yang ada sudah dikuasai oleh mereka bangsa Jepang, kami tak tahu harus berbuat apa, hal yang bisa kami lakukan hanyalah berdo’a kepada Tuhan, semoga ada keajaiban dan kami bisa lolos dan kembali ke tanah kelahiran kami. Namun itu hanya angan-angan saja, saat malam itu semua berubah menjadi kacau, karena ternyata persembunyian kami sudah diketahui oleh bangsa Jepang, saat itu aku adikku dan ibukku bersembunyi di kamar, sedangkan ayah ikut berperang dan menjaga kami. Kau bayangkan betapa takutnya aku saat itu, suara tembakkan dan bom tak henti silih bergulir memecah kesunyian malam. Teriakkan rasa sakit aku dengarkan, bahwa ternyata memang benar Nippon sudah menguasai tempat persembunyian ini. Beberapa jam semua begitu sunyi, dan tak terdengar lagi suara tembakan yang tadi begitu ramai … Adikku Ellin menangis tak hentinya, namun ibu terus menenangkannya untuk tidak menangis … Beberapa menit setelah itu, terdengar suara pintu terbuka, dan ada orang yang mulai menjajaki tangga rumah kami, aku begitu takut dan memeluk erat-erat ibuku, ibu sebenarnya memegang pistol yang diberikan ayah untuk berjaga-jaga, namun apalah daya, ibu adalah perempuan yang benar-benar baik, namun dia belum pernah sama sekali memegang pistol seperti itu, apalagi berperang. Saat pintu kami terdobrak dengan kerasnya “Darrrrrrrr", aku hampir berteriak dan langsung memeluk ibukku, sampai akhirnya kaki besar menghampiri tempat persembunyian kami saat itu, dan dilihatlah kearah bawah tempat tidur dan mereka sembari menyaut seolah memberitahukan bahwa kami sudah ditemukan “Hey mereka ada disini, kemari semuanya !!!" salah satu tentara menyeru kencang. Semuanya berkumpul dan menyeret kami keluar, aku sudah tidak mau lagi membuka mataku, ibukku dan adikku dibawanya keluar sembari dijambak rambutnya dan di seret sambil ditendang-tendang, yang bisa aku lakukan hanyalah menangis dengan kencang karena rasa takutku yang sudah menguasai diriku, aku begitu emosi melihat adikku dan ibukku disiksa oleh mereka, namun apalah daya, aku hanyalah anak kecil yang tidak dapat melakukan apapun. Mereka sungguh kejam dan sangat kejam, mereka tidak perduli itu anak kecil atau seorang ibu, mereka memang biadab, membinasakan semuanya tanpa terkecuali.

Aku sudah pasrah dengan semuanya, aku masih kecil dan sebenarnya aku masih ingin bermain dan bersekolah, aku masih ingin membantu ibukku memasang, dan mengajak adiiku belajar, aku masih ingin berkumpul bersama keluargaku, dan berlari dengan teman sekolahku. Aku cinta kalian ayah, ibu, Ellin, aku cintaaa kalian, maafkan aku karena tidak dapat menjaga dan melindungimu bu, ellin. Hatiku berbincang dengan ragaku saat itu, pikiranku sudah entah kemana, yang ada hanyalah Ibu, ayah, dan Ellin, aku begitu takut, aku menghawatirkan ibu dan Ellin. Dan tak lama kemudian terdengar suara tembakkan, dan itu pasti berasal dari tempat ibukku di sekap, dan aku hanyalah bisa menangis dengan kencang dan memohon supaya aku dibebaskan oleh Nippon biadab ini. Akhirnya tak lama kemudian, tangisanku berhenti oleh sembilah samurai tajam yang menyayat kepalaku, yang membuat kepalaku terpisah dengan badanku seketika.

Itulah kisah keluarga yang awalnya hidup bahagia dan berakhir dengan kisah tragis penuh darah dan luka. Rasa dendam yang kami tuai dan luka yang mendalam masihlah melekat hingga kami mencapai ujung hayat, tak akan bisa terima dengan apa yang terjadi saat itu. “Janshen, walaupun hal itu berat untukmu dan bangsamu, namun terimalah takdir yang sudah ada, walaupun itu menyakitkan, dan terima kasih sudah mau bercerita kepadaku tentang kisahmu dan bangsamu, terima kasih. Aku dan teman-teman mau pergi dulu ketempat selanjutnya, saat aku ke Bayat nanti, dan apabila aku ke singkapan ini lagi, semoga kau tak segan untuk menyambut kami, kami disini sedang belajar, maaf apabila kalian terganggu, terimakasih" … . “Rafli, kalian tidak mengganggu kok, soalnya maksud kalian itu baik, raih mimpi-mimpimu jangan pernah menyerah, dan teruslah belajar, karena hal itu sangat menyenangkan, terima kasih sudah mampir ke tempatku dan keluargaku, hati-hati" …

Dan setelah percakapan itu, memang benar dengan apa yang aku rasakan saat sampai di lokasi ini, begitu penuh dengan rasa yang begitu menyakitkan dan rasa dendam yang tak pernah hilang. Semoga mereka tenang disana.

Kamis, 27 Juni 2013

PENDAKIAN GUNUNG MERAPI


~GUNUNG MERAPI 2965mdpl~

image

~Merapi 2965 Mdpl~

"Semuanya nampak berbeda, disini aku menemukan hal baru dalam pendakianku. Sungguh luar biasa alam ciptaanNya, yang tak hendak membuatku berhenti memuji namaNya, keindahan tiada tara kudapatkan pada perjalanan kali ini. Merapi !!! … , Sukmamu Menancap dalam Jiwa dan Ragaku"

Pendakian kali ini sedikit abssurd brur, ini adalah pendakian yang bener-bener mepet … tapi lu tau sendiri kan gua kalau naik gunung pasti mepet. Waktu itu Jum’at 21 Juni 2013 … berawal dari kesetresan kita sebagai praktikan dari praktikum Geomorfologi dan Petrologi, waktu itu tuh saatnya kita presentasiin hasil dari mapping kita, dan faktaanya adalah presentasi gua gaaatooooootttt alias gagal total. Betapa galaunya gua saat itu, pokoknya pikiran amburadul dah, untung ada temen gua yang baik hati Tommy Supratama yang ngajakin kita naik gunung sehabis presentasi, cuma ternyata yang semula kita bakal berangkat 9 orang, faktanya seleksi alam menggerus temen-temen gua yang katanya cape, dan bersisa cuma 4 orang tangguh, hmmm . .. bukan tangguh tapi nekad, hahahha. Waktu itu kelar presentasi sekitar pukul 7 malam, ya bisa lu bayangin jarang dari Semarang ke Boyolali berapa jam, belum ditambah macet. Pada akhirnya 4 orang pejantan tangguh, yaitu gua Rafli Riandi Kusnadi, dan tamu undangan yang tidak diharapkan kehadirannya, cuma karena dia sohib ane brur dari SMAdan sedang bertamu, dengan suka cita gua ajak naik Merapi. dan asal lu tau, cah agak gendut ini baru pertama kali naik Gunung, dan itu langsung Merapi "kagak kebayang gimana jadinya -___- #okpercayaajadeh" , dan pendakian gua kali ini pun ditemenin dua sohib gua dari Geologi, yayaya mereka itu 2 makhluk yang sama kayak gua, sedikit prustasi, tapi prustasinya banyakan gua, soalnya mereka presentasinya lancar dan adem anyep. Mereka adalah M Frasetio Pambudi, dan El Muhaimin.

Akhirnya setelah tektekbengek persiapan ini itu kita berempat berkumpul di toko indo bunderan kampus, yang selanjutnya kita ngisi bahan bakar, dan ngisi bahan bakar malam itu adalah sebuah kesalahan brur ! kenapa? soalnya Bbm bakal naik jam 00.01 dini hari … Terus kenapa raf ? entahlah rakyat kita kenapa, rakyat kita itu dikenal gak mau rugi sedikitpun orangnya, mereka pada ngisi bbm sefullfulltengnya kendaran bermotor mereka sebelum bbm naik esok hari, tapi gila !!! semua SPBU macet, fenomena ini jarang terjadi loooh, gua kira SPBU macet dan banyak aparat keamanan berjaga di tempat tersebut, itutuh ada konser java jazz di SPBU, ok lupakan BBM dan kita lanjutkan perjalanan, yang jelas "Traveller sejati gak pernah mikir harga bbm, berapa ongkos kesana kemari, tidur dimana, makan apa,ketemu siapa ya disana, ada hantu atau enggak ya di tempat itu"alamaaaaaaa … itu pikiran yang bakal buat lu diem di kosan, alias gak jadi-jadi berangkat, kalau lu mau jalan ya jalan aja dan jangan lupa yang terpenting "Pamit sama orang tua alias ijin"yang jelas kemanapun kita hendak pergi selalu kabarin orang tua kita, jangan sampe bikin mereka cemas brur… . . Ok lanjutkan perjalanan.

Jadi waktu itu sekitar pukul 10 malem, ban motor yang gua pacu "udah kayak naik kuda" sama Reza Id mengalami kebocoran … hmmm, mau gak mau kita harus nambal dong brur, dan ternyata setelah berjalan berkilo-kilo meter, dikurangi berkilo-kilo meter, alias dari tempat bocornya ban sama tukang tambal ban itu cuma kayak lu ke kamar mandi kosan lu sendiri, deket ya Allah, Alhamdulilllah … . disitu gua dan rombongan Muhaimin terpisah "emang berapa banyak yang ikut, yakali dibilang rombongan -___- #cuma4bous" gua calling callingan sama Muhaimin, hmmm … miris brur, gua tau gua jomblo, tapi kenapa harus smsan dan calling callingan sama abang ini -__- dan ternyata dengan yakinnya mereka menuju arah Magelang, yang sebenernya itu gak salah juga sob, cuma gua sama Reza lewat ke Boyolali, padahal jalur selo itu bisa ditempuh dari Boyolali maupun Magelang. Sekitar pukul 12.30 dini hari gua sampe di jalur Selo, dan ternyata gua dapat kabar bahwa haluan kapal perang Muhaimin dan Frass di serang mundur oleh kompeni, mereka dengan ketidakpercayaannya balik lagi menuju Bawen, padahal saat itu mereka udah nyampe Magelang, dan padahal jalur Selo juga bisa ditempuh lewat sana dan cuman 30 menit, ok fine gak masalah, entah gimana cara frass bawa itu kapal perang, akhirnya setelah berjam-jam, pukul 13.40 mereka nyampe di Selo lewat Boyolali, busettt dah beneran ini mah mereka naik motor apa terbang.

Akhirnya kita beristirahat sejenak menunggu badan kembali fit, dan setelah membayar administrasi sebesar Rp. 5.000,00 di pos Merapi jalur Selo, kita langsung berdo’a dan melanjutkan pendakian. Dengan yakinnya kita berangkat, dan ada satu hal yang gua lupa, sohib gua brur, hahahaha Reza Ilman Drajat, gua lupa kalau dia baru kali ini ngedaki gunung, dan ternyata udah ketinggalan jauh … dengan gak henti-hentinya gua semangatin babon ini dia jalan udah kayak hulk di gurun pasir, udah mau mati, wkwkwkwkwk … Kasian elu za, first time lu naik gunung eh malah gua kader di Merapi … Kasian brur, kini Muhaimin dan Frass sudah jauh di depan, dan dengan jalannya yang kayak keong Reza Id mendaki … yang jelas gua maklum dia kayak gitu, soalnya gua pernah ngalamin juga, hahaha … akhirnya malam itu kita berjalan bersama, awalnya mencoba untuk ber4 terus, cuman berhubung sohib gua ini letih, lesu, lunglai, kecapean, dan mau mati, akhirnya gua temenin terus selama pendakian, gua tuntun,gua tuntun terus gua jebrosin ke jurang, hahaha "yang terakhir gak mungkin gua lakuin" . Kita berjalan udah hampir 2 jam, Reza Id pun terus-terusan mengeluh, cuma gua salut sama dia brur, trek Merapi gua akuin luar biasa terjalnya, dan ini pertama kali dia naik gunung langsung disuguhin trek kayak gini, memang mantap kau nak, Ayo Semangat za !!! "gua tereak tereak saat itu, udah kayak emak-emak nereakin anaknya nyuruh makan … Woyyyyy !!!".

image


Ini dia babon impor, hahaha … Reza Id … Semangat brurr !!!

image

"Ayo za di depan puncak “itulah kata-kata yang gua lontarin saat orang ini kecapean dan ngeluh" hahaha, padahal masih jauh …

Ada banyak hal yang pingin gua tunjukin ke Reza, saat kita naikgunung, yang tak lain adalah selalu mengucap syukur karena selama pendakian kita disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa indahnya … dan ternyata benar, Reza merasa ini adalah tempat yang luar biasa, panorama begitu semerbaknya memperlihatkan aroma wanginya, diapun terkagum dan bersyukur, bahwa kami masih diberi kesempatan untuk menikmati alam ciptaanNya. Yessss, tujuan gua tercapai … itulah tujuan gua ngajak dia naik gunung, supaya orang ini tau apa sih yang bakal lu liat pas naik gunung, dan mendaki itu gak kayak lu catwalk di panggung, ini bener-bener harus berjuang keras sekeras tenaga, dan satu hal lagi, mendaki tanpa do’a yang baik sama dengan nihil sob, niatkan hati untuk mendaki, niatkan diri untuk menikmati dan melestarikan alam CiptaanNya. Setelah berjalan lama akhirnya matahari mulai menampakkan dirinya, dan saat pagi itu gua pengen ngasih pengalaman berharga buat sohib gua ini, yang jelas ini gak akan dia lupain seumur hidupnya, hahahaha … saat itu awalnya gua udah bete karena harus nemenin orang ini, soalnya dia manja, dikit-dikit istirahat, hehehe, akhirnya gua mutusin buat ninggalin dia sampe tempat selanjutnya … dan pas kita agak jauh dia tereak-tereak … "Raffliiiiiiiii !!!" macam Giant di Nobita dia manggil, dan gua dengan santainya bales tereakannya “Wooyyyyyyy!!!", dan pas dia tereak lagi “Rafliiiiiiii !!!!" gua gak nyaut dan langkah kaki, gua laju lebih cepat, gua pengen denger cerita dia naik sendiri, walaupun cuma 200 meter kedepan, setidaknya ini bakal jadi pengalaman berharga, dan dia bakal lebih mengenal dirinya sendiri … "Karena ketika kita sendiri dalam keheningan, kita bakal lebih mengenal diri kita sendiri, seperti apa kita sebenarnya, dan semuanya begitu indah saat jadi diri sudah dalam raga". Asal lu tau, saat itu kalau lu bilang … lu gak panik apa ninggalin sohib lu jalan di utan sendirian, hmm … gimana ya … hahaha, busetttt gua super duper panik, apalagi pas gua nyaut nama die, dia kagak nyaut sautan gua, yang nyaut malah burung disamping gua … hualah, saat itu gua sempet mikir, apa yang bakal dia lakuin ya pas sendiri, apa dia keperosok di jurang, atau dia balik lagi turun ke posko pendakian, hmmm … ah itu gak mungkin, gua tau kok kayak gimana orang ini, walaupun dia dari semalem ngeluh terus, cuma gua yakin dalam dirinya ada semangat yang kuat buat terus mendaki, dan gua tau Reza, dia gak akan nyerah sampe bates limit badannya udah gak bisa lagi buat jalan. Beneer aja sob, setelah setengah jam gua nunggu, dan akhirnya dia dateng juga, wkwkwk… mukanya marahh gitu, merah, dan ada sedikit lecet … Alhamdulillah tuh orang kagak mati, gua kira udah dimakan babi utan, hahha eh mana ada babi utan di lereng Merapi. Ternyata dia gak marah sob, dia malah berterima kasih sama gua, walaupun dia agak emosi karena dia ditinggal sendiri ditengah utan, wwkkwwk … dan gua juga berterima kasih sama dia, udah jalan sejauh ini dan udah percaya sama dirinya sendiri, disinilah batin dan raga berbicara, saat lu jalan sendiri, yang memutuskan pilihan mau kemana lu berjalan adalah diri lu sendiri, bukan kicauan burung, bukan berharap nunggu bala bantuang … tapi "DIRI LU SENDIRI !!!".

image


Sunrise menyambut hangatnya pagi di Merapi … :)

image


Sunrisenya mulai live song …

image


Si Kuning Cantik sudah mulai menampakkan keindahannya …

image


Awan hitampun memudar …

image


Beautifull Sun … :*

image


Narsis dikit lah ya … hahaha

image


Itu dia PUNCAK MERAPI …

image


Ada Bule Coyyyyyy … Tuh Bule aja tau mana Tempat Azikkkk !!!

image


Makhluk tak diundang Datang … . Hahahahhaha …

image

Liat Mukanya … minta di jorongin ke Jurang … wkwkwk

image

Siap Tempur dan Kembali Berjalan …

image

Awannya Bagus :) …

Oh iya, kemana Muhaimin sama Frass … “Woooyyy Fliiiii !!!!!!" tereakan Muhaimin dari salah satu bukit diatas, hahaha ternyata mereka udah di depan, udah dari tadi nungguin kita, cuma mau gimana lagi, gua disini bawa sohib, dan yang jelas mendaki pelan atau cepet, gua yakin dengan niat yang bener lu pasti dibawa ke puncak gunung yang lu daki. Setelah dia sampe dan curhat perjalanan dia tadi, gua ngasih dia penghargaan, wkwkwkw yaitu beberapa potong roti kismis … tapi gua liat ni orang udah senyum-senyum aja dan ngerasa gak percaya kalau dia udah berjalan sejauh ini dengan tak kurang sesuatu apapun, Alhamdulillah. “Ayo kita ke puncak za, dikit lagi kok? gua ngerayu supaya ini monster cepet jalan… “Bentar lah gua masih cape … kita naik jalur kayak tadi lagi, terjal gila kagak karuan?" hahha agak emosi karena cape … dengan santainya gua jawab “dikit lagi kok, di depan sehabis bukit itu ada pasar bubrah ! itu kayak lapangan gitu, gede banget, lu boleh tidur deh disana …" mulai doktrin lagi … dan akhirnya dia berkemas dan kami melanjutkan perjalanan… hahaha. dan gua liat ternyata Frass sama Muhaimin udah gak ada di bukit tadi, mereka udah jalan ke pasar Bubrah … dan sesampainya disana, kita bener-bener di suguhin dengan panorama yang mantap tiada banding, lautan awan, dengan angin semilir-semilir, puncak Merapi dengan kawahnya yang terus mengeluarkan asap, dan hamparan tanah yang luas “Pasar Bubrah" …

image

Mendaki Tiada Henti !!! …

Berfose …


Subhanallah …


Gumapalan Awan …


Birunya Awan …


Pasar Bubrah “Mapeagi" …

Sesampainya disini kita beristirahat sejenak, dan menyaksikan Frass sama Muhaimin yang udah mau ke puncak, dan asal lu tau buat ke puncak jalurnya luar biasa, kali ini lu bukan menapak diatas soil, melainkan lu harus mendaki diatas pasir, hmmm macem naik puncak mahameru … Setelah sejenak beristirahat, gua mutusin buat naik, hehe … ada satu misi lagi sebenernya, gua punya temen cewek anak T.Industri Undip, dia cantik lohhh, friendly, baikkk pula #eh, sebenernya dia ulang tahun tanggal 20 Mei kemarin, cuma gua saat itu gak ngucapin sepatah dua patah katapun, gua gak ngucapin kata “Selamat" ataupun “UlangTahun", intinya gua gak ngucapin “Selamat Ulang Tahun" di hari ulang tahunnya, karena gua udah janji buat ngucapin itu di salah satu puncak gunung yang belum gua daki, dan di Merapi ini gua memutuskan buat menulis di sepucuk kertas bertuliskan selamat ulang tahun buat dia, dan bener dah, buat nyampe puncaknya itu gak gampang, usaha aja gak cukup, kalau gak ngeyakinin diri nyampe puncak, lu bisa jatoh dari lereng yang kelerengannya sampe 40 derajat, miring banget, terjal dah … cuma gua gak mau nyerah, soalnya ini misi penting banget, gua udah ngaret banget dan belum nepatin janji gua … akhirnya langkah kaki gua pacu, menapak dan melangkah diatas pasir yang berupa lepasan, kalau lu salah nginjak, ya gimana lagi, paling jatoh … Setelah berjalan sekitar setengah jam, gua hampir nyampe puncak, dan faktanya gua salah jalan, saat itu gua dihadapin dengan tebing curam, itu sekitar 90 derajat bener bener tegap, yang gua pikirin saat itu adalah gua nyari jalan lain dan itu aman, atau gua naik itu tebing, jatoh, terus mati -___- ok gua cari jalur aman. Saat pendakian ini gua ditemenin sama bule gitu brur, cuma sayang dia sama lakinya, hahaha alias sama suaminya, ternyata dia juga baru pertama kali naik Merapi, dan ternyata dia lagi Hanimun -___-, gua sempet klenger dengernya, tenyata mereka Hanimun ngetrip gunung-gunung di Indonesia, mereka barusan naik Merapi cuma 2 jam, busettt dah jalan apa terbang. Ok have a nice day Mrs and Mr, Selamat berhanimun … akhirnya setelah perjuangan tiada henti, gua sampe juga di puncaknya, dan ternyata di puncak itu cuma ada dataran semping banget dan pasirnya bener-bener licin, dan di puncak ini gua menuntaskan janji gua, buat ngucapin Selamat Ulang tahun buat Nadia Azhari Setyorini … "Selamat ulang tahun brur :) …"


Trek yang harus gua lalui bro …


Siapkan pundak, luntut, kaki …


Awan dan Kabut menemani pendakian …


Ngayakinin diri buat terus melangkah …


Curamnya lereng Gunung Merapi … Tapi … Tetep Azikkkk …


Akhirnya Puncak Juga :)


~Selamat Ulang Tahun Nadia Azhari Setyorini~

Menikmati Puncak … Bener-Bener Nikmat …


Berfose dulu dah …

Setelah menikmati pemandangan beberapa saat, akhirnya badai menerpa . .. jadi setiap pukul 12 siang, dilarang ada yang ke puncak Merapi, soalnya jam segitu badai datang, dan asap yang dikeluarkan dari kawah itu beracun, alias ngandung gas carbon yang pekat, makanya kita mutusin buat turun … Oh iya, sohib gua si Reza gak ikut muncak, soalnya dia masih belum terlalu metal buat naik, dan dia mutusin buat tidur di Pasar Bubrah, hahaha… untung elu gak dipindahin za … . hmmm dipindahin siapa? #lupakan … hahaha. Akhirnya gua, Frass, Muhaimin, Bule serta Porter dan beberapa teman lain turun dari puncak. Ini asik banget brur, pas turun gua berasa berseluncur diatas pasir, jadi lu gak cape deh pokoknya pas turun. Sesampainya dibawah kita istirahat sejenak dan makan sebentar. Akhirnya kita semua turun gunung, dan seperti biasa gua sama Reza belakangan, hahaha… kali ini Reza udah gak engos engosan lagi, sekrang dia udah kenal sama ritme pendakian, walaupun sesekali kecapean, dan itu adalah hal yang wajar. Setelah 3 jam gua sama Reza jalan, akhirnya kita sampe juga di Pos Pendakian … Alhamdulillah, hari ini benar-benar luar biasa, dan kita semua terkapar tepar … hahahhaa. Sehabis makan dan istirahat akhirnya kita mutusin buat balik ke Semarang … Alhamdulillah.

Oh iya sebenernya gua punya cerita lain tentang Merapi, satu cerita tentang Gita udah gua ceritain di tulisan gua sebelumnya … gua mau cerita tentang “Pasar Bubrah", pasar ini dikenal mistis oleh warga sekitar, dan para pendaki … Hmm, gua mau cerita menurut versi gua mengenai “Pasar Bubrah" di next tulisan gua … hehe, tunggu ya … soalnya perlu energi ekstra buat bahas “Pasar Bubrah" ini.

Thanks buat semuanya, Thanks to Allah udah ngasih kita kesempatan yang luar biasa ini, buat tamu tak di undang Reza Ilman Drajat dateng jauh-jauh dari Jakarta cuma buat ngedaki sama gua, thanks buat semangat tiada henti Frass dan Muhaimin, terima kasih buat Gita yang udah ngasih pengalamannya, kamu adalah wanita menginspirasi, Terimakasih buat kalian pecinta alam yang senantiasa menjaga kelestarian alam CiptaanNya, terima kasih untuk “Pasar Bubrah" yang membolehkan kami untuk singgah disana, buat macan putih, dan kerajaan baru, buat temen-temennya Mbah Brewok terima kasih. See U Next Trip.


Reza, Frasss, dan Ogut …


Reza, Muhaimin, Ogutttt …


Pertahanin Semangatlu brur, See u Next Trip …



Rabu, 26 Juni 2013

Nirwana Telah Membayang


“Nirwana Telah Membayang”


~Tempat Ku Bertemu dengan Nirwana~

Sebenarnya ia sama seperti kita, ia menyukai segala sesuatu yang menantang, walaupun ia seorang perempuan bukan berarti ia lemah. Aku bangga dengannya, sosok perempuan muda dengan usianya yang masih 18 tahun, begitu cantik dan ayu, wanita hebat, pemberani, yang memberikan inspirasi untuk siapapun yang mengenalnya. Dialah Gita, perempuan ini tak kenal rasa lelah, sejak SMA ia menyukai segalanya tentang alam, menurutnya alam itu indah, alam itu penuh dengan cinta, begitu tenang, begitu nyaman, tanpa bising yang ia dengar, hanya kicau burung dan hembus angin yang membawa kesejukan, semuanya indah dan nyata, begitu banyak yang diberikan alam, dan inilah ciptaanNya. Dan ada cerita darinya untukku tentang alam ini “Kau harus mengerti Raf, inilah alam kita … ciptaanNya yang ada untuk dijaga dan dilestarikan, janganlah jadi manusia yang angkuh, yang seenaknya mengeksplorasi alam tanpa fikir panjang. Alam itu seperti manusia, mereka juga punya perasaan, aku selalu benci kepada orang yang menyakiti alam, seenaknya menebang pohon, seenaknya membuang sampah sembarangan, pokoknya seenaknya dan semaunya”. Ada cerita yang membuatku kagum dari sosoknya, ia benar-benar menawan, benar-benar menginspirasi, dan ia memberitahu kan banyak pengalaman berharga yang ia miliki.

“Oh iya Raf, makasih udah datang kesini dan mau berbagi cerita denganku” Gita mengawali pembicaraan. Dulu aku sepertimu, cinta gunung pada pandangan pertama, hehe, begitu cinta dan benar-benar cinta. Aku dikenalkan sama gunung itu sama teman dekatku, dia bener-bener deket, ya walaupun emang yang buat aku cinta sama gunung itu bukan dia, melainkan jiwaku …, saat mencapai puncak, ada kepuasan tersendiri yang benar-benar memuaskan hasrat, disini aku benar-benar bersyukur dan menikmati keindahan tiada tara., dan dari gunung aku belajar, setinggi-tingginya ia berdiri, dia tak pernah sombong bahkan tidak pernah sedikitpun pelit, dia itu baik banget raf, selain dia jadi suplai air minum buat manusia, dia juga yang mengajarkan kita, bahwa “Hidup janganlah merugikan siapapun, tapi bermanfaatlah untuk banyak orang, yakni kebaikanmu akan diingat siapapun walau kau tak akan pernah mengingatnya” …

Aku sungguh mencintai gunung …, dan untungnya aku mempunyai orang tua yang selalu percaya dengan anaknya, mereka benar-benar orang tua yang baik, walaupun sebenarnya itu selalu membuat mereka khawatir, karena aku ini seorang perempuan bukan seperti kamu seorang laki-laki yang bebas kemanapun kamu hendak pergi, tapi aku yakin orang tuamu pasti akan selalu mengkhawatirkan keadaanmu, itulah bukti betapa cintanya mereka terhadap anaknya, maka dari itu janganlah lupa mengabari mereka kemanapun kamu hendak pergi. Jangan sekali-kali kamu membuat cemas orang tuamu raf, apalagi ibu, dia begitu sensitif… Ibu akan tau seperti apapun kondisi kita, sekalipun kita berbohong, dia adalah orang yang gak akan pernah bisa kamu bohongi, dan janganlah kamu membohonginya, karena itu akan menyayat hatinya. Jangan sekali-kali kamu membuat ibumu marah, apalagi hingga menangis, dia itu seorang perempuan, yang harus dijaga, disayang, dan dilindungi, ingat ! hatinya begitu sensitif, jadi … buatlah hatinya senang selalu, buat ia bangga … “namun demikian, ibu akan selalu bangga seperti apapun kita, kondisi kita, dan ia adalah orang pertama yang akan membela kita disaat kita terpuruk, Trust Me !!!”

Oh iya Raf, kalau kamu naik gunung, kamu sukanya naik pas pagi atau malem hari ? hmmm, kalau aku sih senengnya naik gunung tuh masih sore gitu, biar bisa jalan santai, dan yang jelas ngecamp dipuncak dan bakar-bakar makanan, eh bentar kok kamu dateng sendiri, temen-temen kamu mana? lontaran pertanyaan tertuju padaku dan sambil bercanda aku menjawab, “hmmmm, temenku 2 orang udah didepan git, satu orang lagi ada dibelakang, aku tinggalin, hahahaha:” dasar kamu ini … kalau naik gunung jangan sendirian raf, ada waktunya kamu emang lagi fit dan siap ngadepin apapun, dan ada waktunya kamu gak tau harus gimana, dan ngelakuin apa disaat kamu tersesat atau disaat kamu lapar bahkan haus, dengan kondisi gak ada makanan dan minuman sama sekali, itulah fungsinya temen buat ngedaki, bukan berarti kita itu lemah karena harus ditemenin, tapi kita gak tau kapan hal buruk akan menimpa. Aku bilang kayak gini, karena aku pernah ngalamin itu semua raf. Dulu waktu aku hidup, dan waktu aku naik gunung, aku selalu naik gunung sama temen-temen, di sepanjang perjalanan gak pernah terasa sunyi, hanya ada tawa dan canda yang merasuk ditengah kesunyian malam. Waktu itu, ada salah satu temenku yang hiportemia alias kedinginan yang gak normal, aku gak tau apa yang bakal terjadi kalau dia cuma jalan sendiri, waktu itu badannya bener-bener ngegigil, dan terbujur kaku, cuma geretakan dari gigi dan dia susah buat ngomong, pas ditanya apapun dia diem dengan kedinginannya, dia bener-bener bikin cemas semua orang Raf, dan paling gila lagi, dia hampir kehilangan kesadarannya, dia hampir pingsan karena saking dinginnya malam itu, dari udara yang menusuk tubuhnya. Akhirnya kita peluk dia, kita kasih jaket kita sama dia, memberikan kehangatan supaya suhu badannya kembali normal. Alhamdulillah dia masih terselamatkan, setelah kita selimutin dengan sleeping bag dan dipeluk erat sama temen-temen. Aku bener-bener tau disini, seperti apa sahabat sebenernya, sahabat itu “Ia selalu ada disaat seneng maupun sedih, disaat punya pacar maupun jomblo, disaat kita baik maupun sakit, dan dia adalah orang yang membela kita dalam keterpurukan” itulah sahabat, hahaha, “eh ngomong-ngomong soal jomblo, mana pacar kamu, gak diajak naik raf?” dengan polosnya dia bahas soal jomblo … ”hmmm …” belum sempat gua jawab dia udah narik kesimpulan, “hahaha, jangan-jangan kamu jomblo ya? hahahah tenang aja raf, jomblo itu gak berarti gak laku, mungkin belum ketemu, nikmatin alam lebih indah dari pacaran, percaya sama aku :) “horeeeee, gua dihibur” sayang ini orang udah gak ada, coba kalau beneran masih hidup, udah gua tembak saat itu juga -__- …

Oh iya raf, aku pengen cerita sama kamu soal kenapa aku meninggal di gunung ini, gunung teraktif di Dunia, gunung yang benar-benar membawa nikmat untuk manusia yang bersyukur, gunung yang memberikan kesejahteraan. Saat itu dihari sabtu, aku memutuskan buat naik gunung sama temen-temen yang biasa aku ajak buat naik, saat itu aku begitu yakin dengan kondisi fisikku ini, aku ngerasa begitu sehat, dan begitu siap untuk mendaki. Selalu harus kamu ingat raf ! Kapanpun kamu mendaki, selalu kondisikan dulu badanmu memang dalam keadaan sehat, jangan pernah memaksakan. Saat itu aku mendaki sekitar 8 orang, yang jelas kita bawa 2 tenda, kita mulai berjalan dari sore hari dan hendak mendaki dari pos yang kamu tadi mulai mendaki, dari sana kami berangkat. Padahal aku tidak membawa barang banyak, karena tenda dan logistik dibawa oleh temanku yang laki-laki, dan aku hanya membawa barang-barangku, seperti pakaian, dan makanan ringan, itu begitu ringan. Begitu yakinnya aku mulai menanjak, langkah demi langkah kami saling menyemangati. Saat itu ada temanku yang begitu kelelahan begitu kami sampai di pos 1 kami memutuskan untuk beristirahat sejenak, karena aku tau kondisi temanku ini benar-benar kelelahan. Akhirnya setelah istirahat 15 menit kami mulai mendaki lagi, kali ini kami benar - benar kuat dan mantap melangkahkan kaki kami, dan aku terus menyemangati teman-temanku, walau aku seorang wanita, tapi aku tidak mau terlihat lemah di depan mereka, sebenarnya saat itu aku sudah mulai kedingan, tapi aku mencoba untuk teruus mendukung dan menyemangati teman-temanku, karena Apabila kita berangkat berdelapan, maka kita harus sampai puncak dan kembali berdelapan pula, saling menjaga, dan menyemangati” Setelah berjalan 2 jam lamanya akhirnya kita beristirahat lagi, saat itu keadaan sudah mulai sunyi, karena malam sudah menggantikan sore, disini kami beristirahat, minum dan makan-makanan ringan.

“Apabila ada temanmu yang merasa kelelahan, maka hendak berhentilah satu kelompok yang mendaki bersamamu, beri ia semangat, jangan sekali-kali kamu mencelanya, tapi berilah motivasi yang membakar semangatnya” Yang ku tau hanya menjaga dan menyemangati temanku raf, aku gak mau tragedi yang menimpa temanku dulu berulang lagi, aku ingin semuanya selamat, mau sampai puncak ataupun kembali ke rumah masing-masing, karena pada dasarnya ada orang tua yang senantiasa menunggu kabar baik dari kita. 1 jam kemudian kami sudah sampai di tempat kini kau duduk … benar-benar melelahkan … karena malam itu badai mulai menerpa, akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda yang kami bawa, namun saat badai menerpa, aku sudah tak sanggup untuk menahan dingin ini, sekilas waktu aku mulai kedinginan, sedikit demi sedikit badanku mulai terasa dingin, dari ujung rambut hingga ujung kaki, saat itu aku mulai tidak dapat mengontrol tubuhku, badanku kali ini benar-benar kaku raf, dan saat itu aku memeluk teman di sebelahku dengan erat, dan teman disebelahku bertanya-tanya “Kenapa kamu git, badanmu sungguh dingin?” saat ia bertanya, aku benar-benar sudah tidak bisa menjawab, namun saat itu aku masih bisa mendengar suaranya, dan aku mencoba untuk tetap sadar, dan mencoba untuk berkomunikasi dengannya, namun apa daya, tak dapat ku ucap satu katapun, yang ada hanyalah mulutku yang menggigil dan aku tak dapat menggerakkan badanku ini, dan saat itu temanku berteriak sambil menangis dan begitu cemas “Tolong … . gita kedinginan, Tolonggggggg” … temanku begitu histeris melihat kondisiku saat itu raf, akupun mulai menangis dan tersenyum … saat itu temanku mencoba melakukan apa yang bisa mereka lakukan, mereka menyelimuti dengan jaket yang mereka kenakan, dan saat itu pula aku dimasukan kedalam sleeping bag yang temanku bawa, badanku saat itu tak kunjung hendak normal. Suhu tubuhku sudah begitu dingin membeku, karena hembusan badai yang terus menerpa, aku tak kuasa menahan dingin yang luar biasa hebatnya menusuk raga ini. Aku hanya mampu berdo’a dan berharap … aku masih diberikan kesempatan untuk hidup oleh Allah. Setelah semua diselimutkan padaku, dan air mata mereka mulai bercucur membasahi wajahnya, teman-temanku begitu histeris melihat kondisiku saat itu, aku hanya mencoba untuk tersenyum, supaya mereka tidak menangis lagi melihatku seperti ini.

Saat itu aku hanya bisa bersyukur mempunyai sahabat yang luar biasa, mereka begitu baik dan benar-benar baik, aku bersyukur dapat menikmati alam yang indah ini, walaupun, jalanku untuk mendaki akan diakhiri di tempat ini, di tempat yang sudah aku cintai, yaitu gunung. Akupun merasa bersyukur, karena Allah mengambil rasa sakit ini dengan cepat … dan sejenak teman-temanku berteriak, dan menyebut namaku … “Gittttttaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !” … … dan kini aku tau bahwa alam kita sudah berbeda, Dunia kita sudah lain, dan aku tersenyum melihat sahabatku yang kini melihatku membujur terkaku. Aku punya pesan untuk para pendaki raf, tolong sampaikan pesan ini:

~Para Pendaki ~

Kalian diciptakan untuk mencintai alamNya, Dunia ini indah … jagalah kelestariannya, jangan biarkan bumi yang hijau ini berubah menjadi abu-abu, jagalah hutan jangan kau biarkan mereka ditebang dengan seenaknya, karena aku selalu benci melihat hutan yang rindang menjadi gundul dan menjadi tak enak dilihat, aku selalu benci dengan mereka yang merusak, walaupun aku tau itu urusan mereka dan aku tak berhak mencampurinya, namun jangan pernah nilai ini setaun dua taun kedepan, namun apa jadinya anak cucu kita kelak, tak bisa menikmati alam yang indah ini, ini merupakan warisan yang harus anak cucu kita rasakan, ini adalah alam ciptaanNya. Aku tau kalian tau, apa yang harus dilakukan, untuk menjadikan alam ini tetap lestari, aku yakin tak semua dari kalian adalah perusak, karena masih ada kita, yang siap menjaga kelestarian alam ini.

Ada satu hal lagi yang penting ingin aku sampaikan, jangan biarkan temanmu, sahabatmu, saudaramu sendiri mendaki, jangan biarkan mereka sepertiku, tetap temani langkahnya kemanapun ia hendak pergi. Karena kita mendaki bukan soal waktu kita sampai di puncak atau bagaimana, tapi yang terpenting adalah kebersamaan menikmati alamNya. Aku akan selalu yakin pada kalian, para pendaki yang tau bagaimana mencintai alam, yang tidak akan membiarkan sampah berserakan di puncak gunung, yang tidak akan pernah diam apabila ada yang merusak, dan selalu tersentak hatinya ketika ada sesama pendaki membutuhkan pertolongan. Aku yakin kalian akan terus mewarisi kesetian kalian untuk selalu menjaga alam ini, kapada anak dan cucu kalian nanti. Ingatlah alam adalah alam, kita hidup untuk hidup, kita ada untuk menjaga alamNya, ciptaanNya, cintailah, jaga dan lestarikan alam ini. Untukmu para pendaki, dari ku Gita, seorang wanita biasa yang sungguh sangat mencintai alamNya … Bersyukur pada Tuhanmu, karena kau masih diberikan kesempataan hidup untuk menikmati alam yang indah ini.

Salam Lestari dariku ~Gita~ …




Rabu, 19 Juni 2013

Kerajaan Mbah Brewok dan Bercak Darah Komunis

Kerajaan ini aku pimpin karena pada dasarnya aku adalah seorang anak raja, tugasku tidaklah mudah, menjadi seorang raja tidak seperti kalian kira, tidak seperti apa yang kalian lihat. Ratusan tahun aku menjadi raja, menanggung banyak tanggung jawab yang aku terima, dan yang terpenting adalah mensejahterakan rakyatku. Bukanlah keluargaku yang aku pikirkan, melainkan rakyat yang harus aku sejahterakan, mereka tanggung jawabku, karena aku adalah pemimpin, selain pemimpin keluarga aku adalah pemimpin dari rakyatku ini. Di Gunung ini kami tinggal, sebelum kalian para manusia mendirikan rumah di sini, kami sudah ada lebih lama dari kalian. Kami menghargai umat manusia, namun terkadang kalian sendirilah yang tidak menghargai diri kalian sendiri, terlalu terlena pada kehidupan duniawi yang akhirnya membuat kalian lupa dengan tujuan hidup kalian, yaitu untuk beribadah pada yang Kuasa.

Pada dasarnya aku ingin seperti ayahku, menjadi raja yang bijak, menjadi seorang pemimpin yang hebat, menjadi seorang pemimpin yang berwibawa, dihadapan keluarga maupun rakyatku. Menjadi raja yang baik tidaklah mudah, bahkan saat ada sekeluarga dari rakyatku yang menderita, begitu sakit menyesak dada hati ini berteriak. Aku selalu merasa gagal apabila ada satu saja rakyatku yang menjerit penuh luka, aku akan selalu berusaha dengan cara apapun supaya rakyatku tidak menderita. Sebenarnya dunia kalian denganku tidaklah jauh berbeda, bahkan sama. Hanya saja, bangsa kami akan hancur lebur pada hari akhir nanti . . .. namun yang jelas kalian adalah makhluk yang sempurna, yang diciptakan Sang Pencipta untuk menyembahNya. Kalian beribadah kepadaNya,dan pada hakekatnya kami melakukan apa yang kalian lakukan, apabila di bangsa kalian ada yang sesat, begitupun bangsa kami, tidak semuanya menyembah pada Allah SWT. Manusia mempunyai pilihan, mempunyai akal dan pikiran, dan mempunyai tujuan hidupnya sendiri, entah akan selalu berada di jalan lurus, atau ikut tersesatkan dengan kehidupan duniawi dan menolak untuk beribadah padaNya. Begitu pula dengan bangsa kami, kami hidup mengikuti pilihan kami sendiri, kami punya pilihan untuk hidup kami seperti layaknya manusia yang mempunyai tujuannya sendiri.

Ada yang ingin aku ajarkan padamu anak muda, diusiamu yang masih muda ini janganlah sampai engkau lupa akan waktu, lupa akan tujuan hidupmu, jangan lah keluar dari syariat Islammu, tetaplah berpegang pada al-qur'an dan hadits, janganlah terlelap pada dunia yang fana ini, ini semua adalah titipan, ini semua adalah tanggung jawab, bukan semata-mata Tuhan memberi tanpa alasan, inilah alasannya, bahwa apa yang kita miliki saat ini adalah tanggung jawab kita untuk menjaganya. Aku memilih hidup dengan keluarga dan rakyatku di Gunung ini, karena pada dasarnya Gunung adalah tempat yang nyaman, jauh dari keramaian, disini bangsaku tinggal dengan aman dan tentram. Namun saat bangsa kalian datang, membuat pemukiman, merusak hutan, mengambil sumber daya alam seenaknya, dan mengusik tempat tinggal kami tanpa izin, tanpa permisi, bahkan terkadang kami yang menghargai kalian, berbalik benci dengan orang-orang yang semena-mena, semaunya, sombong, angkuh, namun kami yakin itu hanyalah sebagian kecilnya saja, dan yang jelas kami tidak akan menggangu siapapun yang mendatangi tempat kami apabila ia mempunyai niat yang baik, tapi sebaliknya jika ia datang ketempat kami dengan tujuan yang tidak baik, maka kami akan mengganggunya.

Sebagai raja aku mempunyai menteri dan jejeran yang siap membantuku, dan akupun mempunyai prajurit, yang jelas ini seperti di dunia kalian, dimana ada Presiden, kabinet, dan aparat keamanan yang siap menjaga kedaulatan, namun mungkin ini adalah sebagian kecil, kerajaanku ini pun mempunyai prajurit yang siap menjaga sepanjang harinya. Satu hal yang kami pegang, adalah tanggung jawab yang diamanahkan. Kami tidak pernah ingkar janji, maka saat ada amanah yang kami dapatkan, maka dengan sebaiknya kami akan melaksanakan dan menjaga amanah itu. Yang kami tau bahwa kepercayakan diberikan, merupakan suatu kehormatan untuk kami jaga.

Oh iya . . . aku ingin mengenalkan peliharaanku atau tepatnya adalah teman setiaku, kau bisa menyebutnya Welang "Welang adalah harimau putih kerajaan, salah satu hewan yang dirawat sejak kecil oleh mbah Brewok". Dia sudah seperti anakku sendiri, dia sangat baik dan kuat, serta setia ada disampingku, mengikuti kemanapun aku pergi, dan dia juga salah satu prajurit terbaik di Kerajaan ini. Dia bukanlah hewan biasa, dia sudah menjadi bagian dari keluargaku, setiap waktu dia berlari mengitari halaman kerajaan, maka saat kalian manusia datang ke tempat ini, diapun akan ikut serta menyambut. Dia tidak akan mengganggu pada manusia yang senantiasa menyebut nama Allah, manusia yang baik yang mempunyai tujuan baik, tapi dia akan sangat ganas terhadap manusia yang sembrono, semaunya, sombong, maka dia akan mengganggu siapapun manusia yang sembrono, entah mungkin dengan suara aumannya, dengan melempar benda pada manusia itu sendiri, atau bahkan dengan membenturkan tubuhnya pada manusia yang ia tidak sukai.

Welang bukanlah satu-satunya Harimau yang ada di kerajaan ini, sebagai raja aku menunjuknya sebagai pemimpin dari pasukannya, harimau putih lain sebangsanya . . . aku menunjuknya sebagai pemimpin bukan tanpa alasan, melainkan karena dia kuat, bertanggung jawab, dan dapat memimpin dengan baik pasukannya. Selain welang, aku mempunyai dua hewan lain yang begitu setia menjagaku, merekalah naga merah dan naga hitam, dua naga ini adalah hewan yang menjadi kendaraan dari keluargaku. Naga merah biasanya yang mengikutiku apabila aku pergi kemanapun itu, namun naga hitam dia yang menjaga rumahku dan kerajaan ini. Mereka begitu baik dan setia, selalu ada dan tak mengenal lelah.

Aku ingin memberitahumu sesuatu Rafli, aku ingin bercerita tentang sedikit sejarah dari negaramu, sebuah tragedi yang pernah terjadi di Gunung Merbabu ini, dan tepat di tanah kerajaanku, yaitu sebuah pembantaian yang tidak jelas sebabnya. Apa kamu tau tentang G30SPKI? Apa kamu mengerti mengapa hal yang bertentangan dengan Komunis itu sangat dibenci oleh negara ini? dan mengapa saat itu orang yang tidak bersalahpun menjadi korban pembantaian? kau bayangkan saja bagaimana saat bangsa ini membunuh dengan sadis mereka para PKI dan orang-orang yang dituduh terlibat dalam PKI. Kalian yang memiliki hati, akal dan pikiran . . . begitu teganya membantai sebangsa kalian sendiri, yang jelas aku tidak masalah apabila orang itu memang komunis, tapi aku tak habis fikir begitu banyak orang yang dituduh komunis, dan dibantai sadis dengan cara di penggal kepalanya di ranah kerajaanku ini. Aku tau negaramu adalah negara yang berkedaulatan Pancasila, dimana setiap rakyatnya wajib mempunyai agama yang dianut, atau percaya dan yakin kepada Tuhan Yang Maha Esa, namun tidak begitu caranya, menuduh orang yang tidak bersalah, tanpa dosa, dan asal saja dipenggal hingga nyawanya melayang. Ini memang bukan urusanku, karna memang sudah Takdir yang digariskan Tuhan bahwa hidupnya harus diakhiri seperti itu.

Coba kau lihat, bercak darah mengalir diatas tanah, bau anyir penuh luka yang selalu berteriak setiap malamnya, merongong meminta tolong untuk diselamatkan, karena memang mereka tidak bersalah. Rasa benci pada pemimpin, dan rasa dendam pada sebangsanya, itu sangat menyedihkan, bahkan aku disini sebagai raja sangatlah riskan dengan apa yang terjadi pada negara ini. Kau tahu berapa banyak mayat yang dibuang kejurang setelah dipenggal karena dituduh komunis . . . bukan satu atau dua Raf, ratusan bahkan ribuan orang dibunuh dengan cara yang sadis, entah mereka memang PKI atau mereka rakyat sipil yang menjadi korban tuduhan rezim politik saat itu. Dunia kalian memang kejam, bahkan bangsa kami sekalipun tidak senang berpolitik, karena itu hanya dapat memecah belah kesatuan. Aku menemui salah satu manusia dari bangsamu saat itu, dia merupakan orang yang tidak bersalah, yang ditangkap dan kemudian disembunyikan di Gunung ini, dan akhirnya walaupun dia berkata bahwa ia bukanlah komunis, ia adalah warga Indonesia yang mempunyai agama sepertimu, ia adalah orang yang baik, namun karena ia dituduh oleh rekannya sendiri sebagai komunis, maka dia terjerat dalam fitnah yang begitu menusuk hati, dan hidupnya akhirnya diakhiri di lereng gunung ini dengan tubuh disiksa perlahan dan akhirnya dipenggal.

Setelah mati, mayat-mayat itu tidak dikuburkan dengan cara yang selayaknya, mereka dibuang kedalam jurang yang dalam, dan dibiarkan begitu saja, dan tanah yang kini kau injak, adalah saksi bisu dari bercakan darah tak bersalah, yang bangsamu anggap mereka bagian dari komunis. dan bangsamu sendirilah pelakunya. Rasa sedih yang ditimbulkan di tempat ini adalah resonansi rasa sakit mendalam yang mereka rasakan saat itu, yang mereka alami saat itu, namun apa daya, mereka tidak dapat berbuat apapun, yang mereka bisa lakukan hanyalah berdo'a supaya lepas dari tuduhan dan diselamatkan oleh yang Kuasa, namun fakta yang ada . . . mereka terbunuh dan berakhir dengan tuduhan yang melekat pada badan, bahwa mereka dituduh sebagai rakyat yang tidak beragama.

Setelah hari itu, tempat ini benar-benar sepi dan mencekam, ditinggalkan begitu saja oleh bangsamu, tempat pembantaian komunis maupun orang-orang yang dituduh sebagai komunis, dibumilenyapkan beritanya seolah-olah tidak pernah terjadi apapun di lokasi ini. Kau harus tau ini Rafli ! karena pada dasarnya kau masih muda, dan kau harus tau betapa kejamnya hidup ini . . . Sepanjang hidup, kau akan diuji dengan ujian yang pasti bisa kau jalani apabila kau ada dalam jalan lurusNya, apabila kau menjalankan perintahNya dengan baik, namun saat kau melenceng keluar dari jalurnya, maka segerah berbalik arah ke arah yang baik. Kau boleh menceritakan ini pada siapapun, karena ini merupakan pelajaran yang sangat berharga, dari aku Mbah Brewok panggilan yang asal kau sebut, namun aku suka panggilan itu. Kau boleh menulis cerita ini dalam bentuk apapun, karena aku tidak keberatan, dan tolong sampaikan kepada manusia lain, bahwa hidup ini haruslah ada tujuan yang jelas, dan ingat bahwa kita hidup di Dunia ini adalah tak lain untuk beribadah kepada Allah SWT, dan sampaikan pula apabila kalian datang ke rumah siapapun atau ketempat manapun yang baru kalian kunjungi termasuk tempat ini, janganlah lupa untuk berdo'a dan senantiasa mengingat Sang Pencipta, dan camkan pada diri kalian niat yang baik, janganlah sekali kali kalian merasa diri kalian lebih dari yang lain, perasaan sombong yang akan membawa kalian kedalam jurang kesalahan, dan yakinlah bahwa diatas langit masih ada langit.

Apabila kau main kemari lagi, janganlah segan untuk mendatangi singgasana ini, kami selalu siap menyambut kalian, memberikan pelajaran hidup dan bagaimana cara memaknai hidup, yang pasti untuk kalian yang mencintai alam ini, jagalah alam ini seperti kalian merawat diri kalian sendiri, ini adalah titipan yang harus dijaga. Untuk kalian yang senang mendaki, camkan dalam hati bahwa kalian mendaki bukanlah untuk menaklukan gunung atau apapun, tapi melainkan tujuan kalian haruslah untuk menikmati karikatur indahnya alam ciptaanNya, supaya kalian lebih bersyukur dan lebih bijak memaknai hidup ini. Jagalah diri kalian, dan jangan sekali-kali kalian merusak diri kalian sendiri, karena perjalanan kalian masih panjang anak muda.

Pada akhirnya setelah berbincang panjang dengan mbah brewok, aku mendapatkan banyak pelajaran dari pendakian ini, dan yang jelas kita sebagai manusia memanglah harus selalu bersyukur pada nikmatNya yang berlimpah, dan jangan lupa untuk menjalankan segala perintahNya. Tadinya pas pulang, aku mau bawa salah satu peliharaan mbah brewok, cuma apa daya namanya juga hewan kesayangan pasti gak akan dikasih sama mbahnya, dan yang pasti aku akan main lagi kesana. Main sama harimau putih mbahnya, dan bertemu naga yang belum sempat aku temui.

Rabu, 05 Juni 2013

"Perjalanku" Kutulis dengan jiwa ku berkata . . .

Ketika seseorang hidup dan ketika semua tumbuh,
Berjalan, Berlari, dan akhirnya berhenti,
Menapak batas diatas lukisan,
Menerang indah di atas kanpas,
Sembari semua menepi dengan cinta yang ku kenang,

Saat ku berlari, tak nian ku gapai,
Saat ku berjalan, tak hendak ingin ku pergi,
Saat ku berhenti, tak akan ada yang kutemui,
Entah sebuah melodi apa yang hendak ku cari,
Semua hanya fiksi bukan komedi,

Dalam benakku seolah bercerita,
Sebagai ombak aku menjelma,
Deburan haru diiringi hembus angin bersendu,
Terbang melayang tanpa arah yang pasti,
Burung tak pernah bertanya, hendak kemana aku bertata,

Selalu menerpa cerita sang rembulan,
Menemani setiap langkah aku berkelana,
Selama oksigen mampu ku hirup,
Selama cinta dan asa bisa tumbuh dan ada,
Aku kan terus berjalan, berlari, dan akhirya berhenti.
Menanti, mencari, jatidiri nian ku gapai.
Perjalanku akan terangkai indah dalam coretan tulisanku.





Geologist is My Soul . . .

Kenapa gua selalu ngegembor-gemborin "I'am Geologist",
apa itu Geologist?
apa hubungannya sama Geologi?
"Trs Knp?" kalau gua pasti jadi Geologist?
dan kenapa gua sibuk banget ngasih tau kalian kalau gua adalah Geologist?
Sebenernya gini brur, kalau menurut gua Geologist itu bukan profesi melainkan jiwa, satu hal yang pasti jiwa itu akan selalu tertanam dalam karakter seseorang, pada dasarnya kelak kita dimasa depan pasti akan menjadi sesuatu, menjadi seseorang yang menjadi cerminan kita dimasa kini, apakah kita sukses atau tidak? semuanya ditentukan hari ini . . .
Gua mau cerita sedikit dengan diawali pertanyaan kenapa gua milih jurusan Geologi?
Jadi gini ceritanya, . . .
Sebenernya pada awalnya yang gua pengen adalah Fakultas Kedokteran, ataupun Farmasi, atau apapun yang berhubungan dengan medis,lu tau kan kayak gimana dokter dengan jas putihnya yang bawa stetoskop tiap hari, ya . . . keliatan wibawa lah ya . . . , apalagi pas depan pasien, super baik parah . . . dengan tata bahasanya yang penuh rayuan dan tiba-tiba disuntik secara perlahan, tetep aja sakit brur pas disuntik, itulah dokter yang paling bisa PHPin setiap pasiennya. Makanya pas gua sakit kalau dirawat di RS gua tuh selalu nikmatin apalagi kalau Dokternya itu cewek dan cantik parah, udahlah itu gua sambil spik minta di rawat full service #eh. Satu hal lagi yang buat gua keracunan iklan, yang tepatnya adalah iklan susu yang pemeran utamanya itu bernama Cila, pas gurunya nanya sama cila bocah unyu separuh baya yang belum punya dosa ini "Cila kalau udah gede mau jadi apa?" terus dengan polosnya Cila menjawab "Cila mau jadi Doktel bu gulu" kenapa Cila mau doktel? *kepobangetiniguru, dan Cila ikutan kopat sama kayak gurunya jawab "Soalnya Cila mau sembuhin olang-olang yang sakit", nah dari sejak itu gua keracunan kalau fix mau jadi dokter, soalnya cila yang masih kecil aja udah ngerti betapa mulianya kalau lu jadi dokter "Nyembuhin orang-orang yang sakit" . . . Cuma gua berubah pikiran men, karena tiba-tiba susan dateng, dan dia selalu ngegemborin kalau dia juga pengen jadi dokter sama kayak cila terus ditanyakan "Susan, Susan, Susan kalau gede mau jadi apa?" dijawablah dengan medoknya suara susan "Aku kepingin pintel bial jadi Doktel" . . . ditanya lagilah sama kakanya "Kalau, kalau benel jadi doktel susan mau apa?" nah ini kopatnya jawaban susan "nyuntikin orang-orang lewat, jus, jus, jusssss", waaaaaaaaaaa . . . . . . . gua gak habis pikir kalau gua jadi dokter dan gua tiba-tiba jadi psikopat, nyuntikin orang yang lewat padahal gak salah apa-apa -______- fix gua gak mau jadi Dokter. Terus lu mau jadi apa Raf? yang jelas gua gak mau jadi kayak Cila ataupun Susan sekarang, akhirnya jiwa sangar gua mutusin buat gua milih Engineering, atau jurusan Teknik, yang tepatnya adalah jurusan ganteng yang menurut gua emang dunia gua banget, dan akhirnya pilihan itu jatuh ke Jurusan GEOLOGI. Horeeee . . .
Raf, Geologi itu apa sih?
Geologi itu berasal dari dua kata, itu juga kata orang yunani yaitu Geo yang artinya Bumi dan Logi atau Logos yang artinya ilmu, jadi Geologi itu ilmu yang mempelajari semua hal yang terjadi di muka bumi, baik rupa maupun proses yang bekerja di muka bumi ini. Waduh berarti lu jadi dokter bumi dong? terus lu juga nyuntik-nyuntikin bumi? -_____- iyaya gua akhirnya jadi dokter juga, melainkan dokter bumi, buseeeet dah . . . setidaknya kalau gua nyuntik bumi alias ngeboorrr yang keluar bukan darah, tapi oil and gas, muehehehehehe lebih ekonomis brur.
Perjuangan gua dapetin ini jurusan sebenernya kalau gua bilang penuh lika-liku,soalnya disaat orang lain kesenengan karena dapet undangan dan semacamnya disaat itu gua nutup pintu kamar kosan dan nangis 2 hari 2 malem gara-gara kagak dapet itu undangan, soalnya begonya gua saat so kepedean bakal keterima di ITB, dan alhasil Undip gua nomor duain, sehabis SNMPTN Undangan, gua bener-bener down abis-abisan, akhirnya gua mencoba buat tetep kekeh sama jurusan gua yaitu Geologi, dan akhirnya Snmptn tulis jatuh di 2 pilihan, pilihan pertama Geologi Unpad dan pilihan kedua Geologi Undip, lagi-lagi Undip jadi pilihan kedua "Ok fine". Saat Snmptn tulis yang berlangsung se Indonesia dan kebetulan saat itu gua test di Bandung, dengan separuh kekeuatan gua ngerjain soal yang absurd itu, dan alhasil gua gagal karena gak ngerjain bener-bener "lebih tepatnya gua gak ngerti soal apa yang gua kerjain". Ok gua gagal untuk kedua kalinya. Selanjutnya ada SMUP Unpad dan gua ikutan lagi, istilahnya kalau misalkan masih ada kesempatan ya gua coba, karna gak ada salahnya kan nyoba. Beberapa minggu kemudian gua dapet email dengan bertuliskan "maaf anda tidak diterima, please try again later -__-" Ok ini artinya gua emang gak boleh kuliah deket-deket sama rumah. Pada awalnya gua mikir, gua maunya kuliah di Bandung ang deket dari Karawang, namun apa daya gua di tolak brur di dua Univ itu. Ok gua masih belum nyerah. . . .
Setelah jungkir balik gua masih nyoba jurusan ganteng ini, akhirnya gua putusin ikutan kemitraan Undip "akhirnya gua milih Undip jadi pilihan pertama", dan setelah ngarep banget sama ini kemitraan dan belajara dari pengalaman di mana kaka tingkat gua diterima jalur ini lewat kemitraan taun lalu, dan dari sekolah gua yang ikutan jalur ini hampir ke setiap jurusan, dan akhirnya setelah beberapa minggu kemudian pengumuman pun digemborkan, dan faktanya temen-temen gua yang milih jurusan lain diterima di jurusan pilihannya masing-masing, dan mirisnya gua dan temen gua sebut saja Arief yang milih jurusan Teknik Lingkungan dan gua Teknik Geologi di TOLAK lagi. Buseeeeddd dah, ditolak untuk kesekian kalinya. Ok Never Give Up.
Sempet sih gua mikir buat milih swasta, cuma kemalahan brur makanya gua tetep maksa ngotot buat masuk negeri biar sedikit hemat. Pada akhirnya gua coba kesempatan terakhir, yaitu jalur Ujian Mandiri Undip, alhasil gua berangkat ke Semarang berdua sama ayah, dan asal lu tau gua gak pernah tau dimana Semarang, dan dimana Universitas ini berada, dan emang hobi ayah yang doyannya maen nyetir sendiri padahal itu pas puasa, akhirnya kita datengin lah tempat bersejarah ini, yayayaya kota Semarang dan akhirnya kita tahu seperti apa provinsi Jawa Tengah. Pandangan pertama gua sampe di Semarang itu sungguh absurd karena panasnya bikin kita kelonjotan, cuman faktanya setelah berhari-hari disini jadi biasa aja. Kemudian hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, akhirnya gua test UM yang saat itu gua test di jurusan peternakan yang emang gedungnya cukup gede, dan diruangan itu terdapat makhluk-makhluk sama kayak gua yang mengadu nasibnya di perantauan, dengan kekuatan api membara dan dengan 7 pengawas yang mengawasi ruangan gua ngerjain soal UM yang emang soalnya agak runyem, cuma gua tetap tenang dan mencoba mengisi, sambil mikir apa gua bakal di TOLAK lagi disini?, ok fine pikiran semacam itu gua singkirkan dan mulai mengerjakan dengan penuh keyakinan. Setelah 2 jam berlalu akhirnya kelar juga ini test dan akhirnya gua balik sama ayah ke rumah, dan dijalan ngobrol-ngobrol tentang prediksi apakah gua bakal diterima atau di TOLAK lagi. Dengan penuh rasa pasrah gua berharap semoga gua diterima kali ini.
Selama seminggu hingga pengumuman ayah udah kayak cacing kepanasan, mungkin itu yang bakal gua rasain nanti ketika punya anak, istilahnya rasa khawatir memberi yang terbaik buat anak adalah beban mendalam untuk seorang ayah, karena pada dasarnya orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik.
Shubuh itu tanggal pengumuman UM, dan ayah yang biasanya lama di Mushola segera bergegas balik setelah salat shubuh buat ngeliat hasilnya, dan sekilas nampak kebingungan karena hasilnya tidak muncul, dan ternyata hasilnya ada di bawah, cuman ayah saking tegangnya gak mau ngegeser buat lihat kebawah, dan damn Alhamdulillah "Selamat ada di Lulus masuk jurusan Teknik Geologi Undip", sambil jingkrak-jingkrakan ayah meluk gua dan gua meluk ibu, hahahha. Entah apa yang harus gua ungkapin, rasa nikmat dan syukur, haru dan senang bercampur aduk, karena pada akhirnya anak pertama dari 3 bersaudara Bpk Kusnadi dan Ibu Yayah Sariah ini tidak jadi pengangguran lagi, dan diharuskan merantau ke jawa Tengah. Yeyeyeyeyeyeye.
Alhamdulillah gua diterima di Undip Semarang, karena disini gua menemukan sahabat dan saudara baru, yang super duper baik, dan disini hasrat gua menjelajah pun disalurkan dengan baik, karena dapat kita ketahui geografis dari Semarang sendiri dikelilingi oleh gunung-gunung, dan kota-kota yang deket sama Semarang itu punya keindahan alam yang luar biasa, pokokknya gua sangat bersyukur, dan yang pasti makanan disini murah-murah brur, orangnya ramah-ramah, dan all of thing iam so enjoy study in here.
Pokoknya thanks to Allah, thanks to my Family my Parents my brothers, dan makasih buat saudara-saudara gua yang baru di Semarang yang menjadi keluarga kedua gua sekarang. Yang jelas gua harus jadi lulusan ini jurusan buat jadi Geologist yang bertanggung jawab dan beriman. Hehehehe. I Love Geologist, I Love "Magmadipa" . . .

Minggu, 02 Juni 2013

Mistic Tempat Bersejarah di Semarang . . .


Mistic Di Balik Tempat Bersejarah di”Semarang”

“Lawang Sewu, Museum Perjuangan, Tugu Muda, Kota Lama”

Sabtu itu sekitar pukul 21.00 WIB gua dan teman cewek gua sebut saja Agatha Armadhea atau bisa dipanggil Dhea, makhluk asing dari lapindo “Siduarjo” anak pertama dari 4 bersaudara, dimana adeknya 2 cewek sama 1 anak bontot itu , yang seharusnya dia itu masuk jurusan kedokteran, cuman emang kemauan kerasnya masuk Geologi sampe-sampe dia ngajuin proposal ke bapaknya buat ngijinin dia gak ngambil kedokteran, dan akhirnya dia berhasil juga masuk Geologi “ok itu hanya cerita awal”.

Jadi malam itu kita berdua emang mutusin buat hunting foto seputar tempat-tempat bersejarah di Semarang yang terkenal dengan mistisnya. Akhirnya tempat awal yang kita datengin adalah Tugu Muda. Tugu Muda adalah monumen yang sangat bersejarah di kota ini, tugu ini dibuat sebagai penghormatan atas jasa-jasa pahlawan yang telah berjuang mati-matian saat pertempuran 5 hari di Semarang. Tugu ini menggambarkan tentang semangat juang para warga Semarang khususnya para pemuda yang mengorbankan jiwa raganya tak lain untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

image

Tugu Perjuangan 5 Hari Semarang

Tugu ini sendiri mengandung penuh makna bersejarah, dari bentuknya yang seperti lilin mengandung makna bahwa semangat para pejuang saat itu tak pernah padam dan tak gentar sedikitpun dalam melawan penjajah. Bentuk Tugu muda merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pada bagian kaki selain terdapat 5 simbol pancasila dibawahnya terdapat 5 relief cerita perjuangan saat itu, dimana pada 5 relief tersebut digambarkan tentang visualisasi kondisi yang berbedaimage

Relief Hongerodeem #relief1 …

image

Relief Hongerodeem … #relief1

Relief ini menggambarkan tentang kondisi penjajahan Jepang dan Belanda, dimana rakyat saat itu sungguh sangat menderita, dan banyak dari mereka yang mati mengenaskan karena kelaparan, dan mayat-mayat dari korban dibiarkan membusuk tanpa dikubur secara kemanusiaan, adapun yang masih hidup banyak yang terkena hongerodeem atau busung lapar karena memang penjajah menyekap rakyat saat itu untuk dijadikan sandera sekaligus budak yang dipaksa kerja tanpa ada imbalan.

image

Relief Pertempuran #relief2

Relief ini menggambarkan betapa besarnya perjuangan rakyat saat itu, walau hanya bermodalkan bambu runcing, tak ada gentar sedikitpun untuk melawan penjajah, yang ada di benak di hati adalah mempertahankan Republik Indonesia.

image

Relief Penyerangan #Relief3

image

Relief Penyerangan #Relief3

Menggambarkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah supaya lepas dari belenggu penjajahan.Walaupun hanya dengan senjata bambu runcing dan dengan sejata rampasan dari penjajah kita melawan, juga dengan tajamnya mata golok yang di hantamkan.

image


Relief Korban #relief4

image


Relief Korban #relief4


Relief ini menggambarkan banyak rakyat kita yang menjadi korban pada pertempuran 5 hari di Semarang, ada yang kepalanya dipenggal, dibrondong dengan peluru, ditusuk habis-habisan, dan dengan cara yang tidak berperikemanusiaan. Tapi satu hal, nyawa-nyawa yang melayang tidaklah sia-sia, karena wujud pengorbanan mereka dibalas dengan Kemerdekaan.

image

Relief Kemenangan #relief5

image


Relief Kemenangan #relief5

Relief ini menggambarkan kemenangan rakyat dari penjajahan, bahwa tidak ada yang sia-sia akan nyawa-nyawa yang melayang saat pertempuran, alhasil perjuangan seutuhnya dibayar dengan kemerdekaan. Rasa cinta tanah air yang diajarkan harusnya menjadikan kita cinta akan bangsa ini, dan membuat kita tak lupa akan sejarah yang penuh perjuangan.

image

Interaksi dalam medan …

image


Duplikat 5 bambu runcing, mengartikan pertempuran lima hari di Semarang

image

Peresmian pembangunan taman Tugu Muda …

Resonansi yang ditimbulkan dari lokasi ini memang sangat abstrak, karena pada dasarnya lokasi ini merupakan tempat penggambaran pertempuran lima hari antara rakyat kita dengan penjajah, yang jelas banyak sekali korban yang berjatuhan saat itu yang dibiarkan begitu saja hingga membusuk dan jalanan disimbahi dengan darah kematian, bau anyir yang ditimbulkan dari lokasi ini menandakan bahwa darah rakyat maupun penjajah sudah bercampur dengan tanah, hingga pertempuran 5 hari Semarang selesai barulah jenazah dimakamkan, itupun banyak yang tidak dalam keadaan utuh. Yang dirasakan pada lokasi ini adalah penderitaan mendalam, betapa kejamnya penjajah saat itu, betapa menderitanya rakyat kita saat itu, rasa dendam, perih, dan tangisan tiada henti dapat dirasakan pada lokasi ini, bahwa tidaklah mudah para rakyat kita melawan penjajah meski harus banyak nyawa yang melayang.

Selain tugu muda, tempat bersejarah yang senantiasa berdampingan adalah bangunan Lawang Sewu, bangunan bersejarah ini memang sudah sangat terkenal, bangunan ini merupakan bangunan bersejarah yang di bangun oleh pemerintah kolonial Belanda. Mengapa dinamakan Lawang Sewu? ini adalah sebutan dari masyarakat sekitar karena pada dasarnya bangunan ini banyak sekali pintu-pintu pada setiap ruangannya, meskipun pintu tersebut jumlahnya tidak mencapai 1000 pintu, kemudian bangunan artistic ini mempunya jendela yang tinggi dan lebar, sehingga warga menyebutnya lawang, itulah asal nama dari Lawang Sewu sendiri. Bangunan ini setelah kemerdekaan digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang lebih dikenal dengan PT KAI, selain itu pernah dipakai sebagai kantor Kodam 1V/Diponegoro, dan Kantor Wilayah Kementrian Perhubungan Jawa Tengah. Bangunan bersejarah ini menjadi saksi bisu atas pertempuran lima hari di Semarang, dimana rakyat dan pemuda melawan tentara Jepang saat itu. Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero sebagai tempat wisata bangunan bersejarah di Semarang.

image

Panorama Lawang Sewu di Malam Hari …

image


Tugu Muda dan Lawang Sewu …

image

Lawang Sewu at the Night

Bangunan 2 lantai dengan bawah tanah sebagai pendingin ini mempunyai unsur mistic yang kental, walaupun pada zaman kolonial penjajahan Belanda Lawang Sewu digunakan sebagai administrasi kereta api, dimana pada lantai 2 terdapat 2 ruangan bersebelahan,yaitu ruang tempat kerja dan hall untuk pesta, apabila kita masuk ke dalam ruangan sebelah kiri yang lebih dikenal dengan pintu gerbong kereta api, resonansi yang ditinggalkan adalah para pegawai saat itu yang bekerja di administrasi kereta api pada zamannya, dimana mesin untuk mengetik adalah mesin ketik, resonansi masa lalu yang ditimbulkan berupa suara berisik orang yang sedang mengetik, dan yang bekerja pada tempat ini adalah warga sipil yang di rekrut oleh Belanda saat itu, sedangkan pada hall tempat pesta merupakan lokasi pesta pemerintah Belanda, yang dapat didengar pada ruangan ini adalah musik yang menelimuti lokasi ini, serta huru hara pesta pada saat itu, banyak noni yang dapat ditemui pada lokasi ini, serta putri putri kerajaan dari inggris bahkan portugis yang ikut serta berpesta pada ruangan ini.

image

Dhea sedang berkomunikasi dengan makhluk astral yang ada …

Namun pada penjajahan Jepang lawang sewu dialihfungsikan, yakni pada ruang bawah tanah yang semula dijadikan tempat pendingin ruangan diubah menjadi penjara tempat penyiksaan pejuang kita saat itu. Aura mistic yang ditimbulkan dari ruang bawah tanah lawang sewu sangatlah kental dengan rasa kemarahan, rasa dendam, perih, dan rasa sakit yang mendalam. Betapa tersiksanya rakyat yang dipenjarakan pada saat masa penjajahan Jepang, ada yang dinamakan dengan penjara jongkok, dimana penjara tersebut tak lebih dari setengah meter tingginya dan sangatlah sempit, kamudian disana diletakkan tahanan sipil dalam keadaan jongkong dan diisi 3 sampai 4 orang pada setiap petaknya, kemudian penjara ditutup dengan jeruji besi, dan terlihat seperti kolam yang kemudian diisi oleh air, terendam, dan hanya kepala saja yang kemudian dibiarkan bernafas, menjadikan rakyat kita saat itu dibunuh pelan-pelan dengan kondisi tersebut tanpa diberi makan, buang air ditempat, dan kemudian meninggal dalam kondisi mengenaskan, dan ketika mati dibuang di tempat pembuangan air yang mengarah ke selokan yang ada di lokasi sebelah bangunan lawang sewu. Kemudian di ruang bawah tanahpun terdapat penjara berdiri, dimana tahanan disekap berdiri, ditumpuk hingga 5 orang, tanpa busana, dengan kaki, tangan dan kepala terikat oleh kawat, maka dari itu apabila menggeretak maka terlukalah bagian badannya, dan pada akhirnya semuanya mati karena kelaparan dan kesulitan bernafas. Ada satu ruangan tempat penjagalan, ini merupakan tempat eksekusi untuk para warga kita yang mempunyai ilmu kebatinan, dimana saat tertembak maupun dipenggal badan akan bersatu kembali, maka dari itu cara Jepang mengatasi hal ini adalah memenggal bagian tubuh dan kemudian diletakkan pada dua tempat atau kolam yang berisikan pasir yang berbeda, maka bagian tubuh tersebut tidak dapat bersatu kembali. Begitu kejamnya penjajah saat itu, sungguh mengenaskan rakyat yang mati di penjara bawah tanah. Tapi satu hal yang benar-benar menggetarkan hati, bahwa rakyat sipil yang dipenjara benar-benar membela Republik Indonesia sampai mati, sebenarnya bisa saja mereka lepas dari penjara apabila membocorkan rahasia besar bangsa Indonesia, namun tidak semudah itu, rasa cinta tanah air mereka tunjukkan dengan penuh ketulusan, yang ada di benak mereka “Merdeka atau Mati” dan itu adalah mutlak.

image


Lawang Sewu at the night …


Apa yang kalian tau tentang orbs?

Apa benar itu pengindikasi atau bentuk lain dari makhluk astral?

Dua pertanyaan itu mungkin sudah populer di masrakat, kalau menurut gua sendiri, orbs itu bentukannya bulat memiliki warna transparan yang merupakan transformasi dari makhluk astral yang tertangkap oleh lensa kamera. Kalau masalah bener apa salah itu balik lagi ke masing-masing orangnya, yang jelas gua setuju dengan itu. Makhluk astral atau makhluk halus mempunyai frekuensi tertentu, dan gelombang tersebut dapat tertangkap dan terekam oleh lensa kamera tertentu yang mempunyai pixel yang cukup, dan pada foto-foto yang ada di artikel ini, yang terdapat bulatan bulat transparan, itulah yang dinamakan orbs, tidak sembarang makhluk halus yang bisa membentuk orbs, hanya makhluk astral yang mempunya frekuensi yang kuatlah yang bisa muncul, baik itu membentuk orbs yang merupakan transformasi awal, maupun membentuk etioplasma atau tranformasi selanjutnya yang berupa asap yang mulai membentuk bentuk dari makhluk astral.

image


Lawang Sewu at the night … #orbs

image


Lawang Sewu at the night …

image


Lawang Sewu at the night … #orbs

image


Lawang Sewu at the night … #orbs

image
Kereta Uap zaman Penjajahan Kolonial Belanda …
#orbs


image


Kereta Uap zaman Penjajahan Kolonial Belanda … #orbs


image

Gedung Pemerintahan Kota Semarang, sebelahan sama Lawang Sewu

image


Museum Perjuangan tepat di depan Tugu Muda …

image


Museum Perjuangan tepat di depan Tugu Muda …

image

Kali tempat pembuangan mayat dan bagian tubuh manusia pada zamannya…

Sebenernya lokasi di seputar Tugu Muda, Lawang Sewu, Museum Perjuangan, itu sudah di protect sendiri oleh tokoh setempat, sehingga aura negatif yang ditimbulkan oleh bangunan bersejarah ini tidak sampai keluar dari batas yang sudah ditentukan, sehingga wisatawan maupun warga yang lewat itu akan tetap enjoy dalam berwisata maupun berkendara. Pada setiap sudut bangunan dipasang tameng penghalang, yang membuat makhluk astral yang berada di dalam Lawang Sewu tidak dapat keluar pada batas yang ditentukan.

image

Orbs biru yang kita interpretasikan sebagai benda pusaka, salah satu tameng yang di tanam di sudut bangunan tua tersebut.

Banyak cerita yang kita dapat pelajari dari bangunan bersejarah tersebut, menjadi cerminan buat untuk kita yang seharusnya bisa membuat bangsa ini bangga, karena asasnya kita sudah merdeka, sudah tidak ada lagi penjajahan, pembunuhan berantai, penyiksaan yang berlarut, dan segala hal yang merujuk kepada ketakutan, tanamkan pada jiwa kita sebuah keberanian, sebagaimana para pejuang yang tak gentar sedikitpun melawan penjajah, satu hal yang mereka tanamkan “Merdeka atau Mati”, maka dari itu komitmen dan loyalitas kita senantiasa membela bangsa sangatlah penting.


Salah satu stasiun terbesar di Semarang …

Setelah ini gua ajak Dhea ke satu tempat lagi, yaitu kota lama … Dimana kalau menurut gua bilang, kota lama dulunya dipakai sebagai pusat perbelanjaan, pusat kuliner, atau merupakan pusat perdagangan. Akhirnya kita sampe juga ke kota lama, dan sesampainya disana Dhea sempat ketakutan, karena intensitas makhluk astral disana memanglah cukup ekstream, dikota tua ini sendiri terdapat sebuh lokasi tempat pembuangan mobil bekas kecelakaan, dimana pada lokasi tersebut makhluk astral sangatlah ekstream menampakan eksistensinya. Makhluk astral pada lokasi ini sangatlah beragam, mulai dari yang tidak ada bagian tubuhnya, cuma bagian tubuhnya aja, mukanya ancur bahkan tidak berupa, dan segala bentuk ada disini. Maka dari itu kita memutuskan buat segera keluar dari wilayah gedung ini karena memang kondisi fisik kita sudah benar-benar sakit karena intensitas yang besar dengan volume yang kuat, yang menyebabkan kita tidak dapat menahan frekuensi yang ada. Akhirnya kita mututsin buat balik dan beristirahat ke kosan masing-masing.


Bagian Sudut dari Kota Lama …


Salah satu gereja yang beradadi Kota Lama . .

Banyak pelajaran dari perjalanan ogut sama Dhea, dan yang jelas ini merupakan berharga, kita jadi paham tentang arti perjuangan, betapa kejamnya para penjajah saat itu dan betapa gigihnya rakyat Indonesia merebut kekuasaan. Rasa berani dan cinta tanah air yang harus kita tanamkan dalam-dalam, selama era masih belum berakhir, dan waktu akan terus bergulir, maka tetap jagalah bumi Nusantara yang sudah diperjuangkan dengan mengorbankan ceceran darah, jutaan luka, dan nyawa sebagai taruhannya. Apalagi kita sebagai anak muda seharusnya tau apa yang mesti kita lakukan untuk negeri ini di masa ini, kita harus melihat bahkan dulu saja pemudalah penggerak dari perang, dan sekarang pemuda pulalah yang harus merubah bangsa ini ke arah yang lebih baik. Selalu ingat kata Bung Karno “JasMerah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah” kata tersebut mempunyai makna mendalam, sebegitu pentingnya sejarah karna asal kita harus tau, sejarah merupakan identitas bangsa, identitas perjuangan, yang menjadi acuan sebagai pembelajaran generasi masa depan. Jayalah Negeriku Jayalah Indonesiaku.

Ok, itulah cerita kita tentang beberapa tempat mistic bangunan bersejarah di Semarang, semoga bermanfaat, apabila ada redaksi yang kurang berkenan mohon dimaafkan, semata-mata ini adalah kreasi dari penulis. See u next trip.