Minggu, 30 Juni 2013
Kamis, 27 Juni 2013
Rabu, 26 Juni 2013
Rabu, 19 Juni 2013
Kerajaan Mbah Brewok dan Bercak Darah Komunis
Kerajaan ini aku pimpin karena pada dasarnya aku adalah seorang anak raja, tugasku tidaklah mudah, menjadi seorang raja tidak seperti kalian kira, tidak seperti apa yang kalian lihat. Ratusan tahun aku menjadi raja, menanggung banyak tanggung jawab yang aku terima, dan yang terpenting adalah mensejahterakan rakyatku. Bukanlah keluargaku yang aku pikirkan, melainkan rakyat yang harus aku sejahterakan, mereka tanggung jawabku, karena aku adalah pemimpin, selain pemimpin keluarga aku adalah pemimpin dari rakyatku ini. Di Gunung ini kami tinggal, sebelum kalian para manusia mendirikan rumah di sini, kami sudah ada lebih lama dari kalian. Kami menghargai umat manusia, namun terkadang kalian sendirilah yang tidak menghargai diri kalian sendiri, terlalu terlena pada kehidupan duniawi yang akhirnya membuat kalian lupa dengan tujuan hidup kalian, yaitu untuk beribadah pada yang Kuasa.
Pada dasarnya aku ingin seperti ayahku, menjadi raja yang bijak, menjadi seorang pemimpin yang hebat, menjadi seorang pemimpin yang berwibawa, dihadapan keluarga maupun rakyatku. Menjadi raja yang baik tidaklah mudah, bahkan saat ada sekeluarga dari rakyatku yang menderita, begitu sakit menyesak dada hati ini berteriak. Aku selalu merasa gagal apabila ada satu saja rakyatku yang menjerit penuh luka, aku akan selalu berusaha dengan cara apapun supaya rakyatku tidak menderita. Sebenarnya dunia kalian denganku tidaklah jauh berbeda, bahkan sama. Hanya saja, bangsa kami akan hancur lebur pada hari akhir nanti . . .. namun yang jelas kalian adalah makhluk yang sempurna, yang diciptakan Sang Pencipta untuk menyembahNya. Kalian beribadah kepadaNya,dan pada hakekatnya kami melakukan apa yang kalian lakukan, apabila di bangsa kalian ada yang sesat, begitupun bangsa kami, tidak semuanya menyembah pada Allah SWT. Manusia mempunyai pilihan, mempunyai akal dan pikiran, dan mempunyai tujuan hidupnya sendiri, entah akan selalu berada di jalan lurus, atau ikut tersesatkan dengan kehidupan duniawi dan menolak untuk beribadah padaNya. Begitu pula dengan bangsa kami, kami hidup mengikuti pilihan kami sendiri, kami punya pilihan untuk hidup kami seperti layaknya manusia yang mempunyai tujuannya sendiri.
Ada yang ingin aku ajarkan padamu anak muda, diusiamu yang masih muda ini janganlah sampai engkau lupa akan waktu, lupa akan tujuan hidupmu, jangan lah keluar dari syariat Islammu, tetaplah berpegang pada al-qur'an dan hadits, janganlah terlelap pada dunia yang fana ini, ini semua adalah titipan, ini semua adalah tanggung jawab, bukan semata-mata Tuhan memberi tanpa alasan, inilah alasannya, bahwa apa yang kita miliki saat ini adalah tanggung jawab kita untuk menjaganya. Aku memilih hidup dengan keluarga dan rakyatku di Gunung ini, karena pada dasarnya Gunung adalah tempat yang nyaman, jauh dari keramaian, disini bangsaku tinggal dengan aman dan tentram. Namun saat bangsa kalian datang, membuat pemukiman, merusak hutan, mengambil sumber daya alam seenaknya, dan mengusik tempat tinggal kami tanpa izin, tanpa permisi, bahkan terkadang kami yang menghargai kalian, berbalik benci dengan orang-orang yang semena-mena, semaunya, sombong, angkuh, namun kami yakin itu hanyalah sebagian kecilnya saja, dan yang jelas kami tidak akan menggangu siapapun yang mendatangi tempat kami apabila ia mempunyai niat yang baik, tapi sebaliknya jika ia datang ketempat kami dengan tujuan yang tidak baik, maka kami akan mengganggunya.
Sebagai raja aku mempunyai menteri dan jejeran yang siap membantuku, dan akupun mempunyai prajurit, yang jelas ini seperti di dunia kalian, dimana ada Presiden, kabinet, dan aparat keamanan yang siap menjaga kedaulatan, namun mungkin ini adalah sebagian kecil, kerajaanku ini pun mempunyai prajurit yang siap menjaga sepanjang harinya. Satu hal yang kami pegang, adalah tanggung jawab yang diamanahkan. Kami tidak pernah ingkar janji, maka saat ada amanah yang kami dapatkan, maka dengan sebaiknya kami akan melaksanakan dan menjaga amanah itu. Yang kami tau bahwa kepercayakan diberikan, merupakan suatu kehormatan untuk kami jaga.
Oh iya . . . aku ingin mengenalkan peliharaanku atau tepatnya adalah teman setiaku, kau bisa menyebutnya Welang "Welang adalah harimau putih kerajaan, salah satu hewan yang dirawat sejak kecil oleh mbah Brewok". Dia sudah seperti anakku sendiri, dia sangat baik dan kuat, serta setia ada disampingku, mengikuti kemanapun aku pergi, dan dia juga salah satu prajurit terbaik di Kerajaan ini. Dia bukanlah hewan biasa, dia sudah menjadi bagian dari keluargaku, setiap waktu dia berlari mengitari halaman kerajaan, maka saat kalian manusia datang ke tempat ini, diapun akan ikut serta menyambut. Dia tidak akan mengganggu pada manusia yang senantiasa menyebut nama Allah, manusia yang baik yang mempunyai tujuan baik, tapi dia akan sangat ganas terhadap manusia yang sembrono, semaunya, sombong, maka dia akan mengganggu siapapun manusia yang sembrono, entah mungkin dengan suara aumannya, dengan melempar benda pada manusia itu sendiri, atau bahkan dengan membenturkan tubuhnya pada manusia yang ia tidak sukai.
Welang bukanlah satu-satunya Harimau yang ada di kerajaan ini, sebagai raja aku menunjuknya sebagai pemimpin dari pasukannya, harimau putih lain sebangsanya . . . aku menunjuknya sebagai pemimpin bukan tanpa alasan, melainkan karena dia kuat, bertanggung jawab, dan dapat memimpin dengan baik pasukannya. Selain welang, aku mempunyai dua hewan lain yang begitu setia menjagaku, merekalah naga merah dan naga hitam, dua naga ini adalah hewan yang menjadi kendaraan dari keluargaku. Naga merah biasanya yang mengikutiku apabila aku pergi kemanapun itu, namun naga hitam dia yang menjaga rumahku dan kerajaan ini. Mereka begitu baik dan setia, selalu ada dan tak mengenal lelah.
Aku ingin memberitahumu sesuatu Rafli, aku ingin bercerita tentang sedikit sejarah dari negaramu, sebuah tragedi yang pernah terjadi di Gunung Merbabu ini, dan tepat di tanah kerajaanku, yaitu sebuah pembantaian yang tidak jelas sebabnya. Apa kamu tau tentang G30SPKI? Apa kamu mengerti mengapa hal yang bertentangan dengan Komunis itu sangat dibenci oleh negara ini? dan mengapa saat itu orang yang tidak bersalahpun menjadi korban pembantaian? kau bayangkan saja bagaimana saat bangsa ini membunuh dengan sadis mereka para PKI dan orang-orang yang dituduh terlibat dalam PKI. Kalian yang memiliki hati, akal dan pikiran . . . begitu teganya membantai sebangsa kalian sendiri, yang jelas aku tidak masalah apabila orang itu memang komunis, tapi aku tak habis fikir begitu banyak orang yang dituduh komunis, dan dibantai sadis dengan cara di penggal kepalanya di ranah kerajaanku ini. Aku tau negaramu adalah negara yang berkedaulatan Pancasila, dimana setiap rakyatnya wajib mempunyai agama yang dianut, atau percaya dan yakin kepada Tuhan Yang Maha Esa, namun tidak begitu caranya, menuduh orang yang tidak bersalah, tanpa dosa, dan asal saja dipenggal hingga nyawanya melayang. Ini memang bukan urusanku, karna memang sudah Takdir yang digariskan Tuhan bahwa hidupnya harus diakhiri seperti itu.
Coba kau lihat, bercak darah mengalir diatas tanah, bau anyir penuh luka yang selalu berteriak setiap malamnya, merongong meminta tolong untuk diselamatkan, karena memang mereka tidak bersalah. Rasa benci pada pemimpin, dan rasa dendam pada sebangsanya, itu sangat menyedihkan, bahkan aku disini sebagai raja sangatlah riskan dengan apa yang terjadi pada negara ini. Kau tahu berapa banyak mayat yang dibuang kejurang setelah dipenggal karena dituduh komunis . . . bukan satu atau dua Raf, ratusan bahkan ribuan orang dibunuh dengan cara yang sadis, entah mereka memang PKI atau mereka rakyat sipil yang menjadi korban tuduhan rezim politik saat itu. Dunia kalian memang kejam, bahkan bangsa kami sekalipun tidak senang berpolitik, karena itu hanya dapat memecah belah kesatuan. Aku menemui salah satu manusia dari bangsamu saat itu, dia merupakan orang yang tidak bersalah, yang ditangkap dan kemudian disembunyikan di Gunung ini, dan akhirnya walaupun dia berkata bahwa ia bukanlah komunis, ia adalah warga Indonesia yang mempunyai agama sepertimu, ia adalah orang yang baik, namun karena ia dituduh oleh rekannya sendiri sebagai komunis, maka dia terjerat dalam fitnah yang begitu menusuk hati, dan hidupnya akhirnya diakhiri di lereng gunung ini dengan tubuh disiksa perlahan dan akhirnya dipenggal.
Setelah mati, mayat-mayat itu tidak dikuburkan dengan cara yang selayaknya, mereka dibuang kedalam jurang yang dalam, dan dibiarkan begitu saja, dan tanah yang kini kau injak, adalah saksi bisu dari bercakan darah tak bersalah, yang bangsamu anggap mereka bagian dari komunis. dan bangsamu sendirilah pelakunya. Rasa sedih yang ditimbulkan di tempat ini adalah resonansi rasa sakit mendalam yang mereka rasakan saat itu, yang mereka alami saat itu, namun apa daya, mereka tidak dapat berbuat apapun, yang mereka bisa lakukan hanyalah berdo'a supaya lepas dari tuduhan dan diselamatkan oleh yang Kuasa, namun fakta yang ada . . . mereka terbunuh dan berakhir dengan tuduhan yang melekat pada badan, bahwa mereka dituduh sebagai rakyat yang tidak beragama.
Setelah hari itu, tempat ini benar-benar sepi dan mencekam, ditinggalkan begitu saja oleh bangsamu, tempat pembantaian komunis maupun orang-orang yang dituduh sebagai komunis, dibumilenyapkan beritanya seolah-olah tidak pernah terjadi apapun di lokasi ini. Kau harus tau ini Rafli ! karena pada dasarnya kau masih muda, dan kau harus tau betapa kejamnya hidup ini . . . Sepanjang hidup, kau akan diuji dengan ujian yang pasti bisa kau jalani apabila kau ada dalam jalan lurusNya, apabila kau menjalankan perintahNya dengan baik, namun saat kau melenceng keluar dari jalurnya, maka segerah berbalik arah ke arah yang baik. Kau boleh menceritakan ini pada siapapun, karena ini merupakan pelajaran yang sangat berharga, dari aku Mbah Brewok panggilan yang asal kau sebut, namun aku suka panggilan itu. Kau boleh menulis cerita ini dalam bentuk apapun, karena aku tidak keberatan, dan tolong sampaikan kepada manusia lain, bahwa hidup ini haruslah ada tujuan yang jelas, dan ingat bahwa kita hidup di Dunia ini adalah tak lain untuk beribadah kepada Allah SWT, dan sampaikan pula apabila kalian datang ke rumah siapapun atau ketempat manapun yang baru kalian kunjungi termasuk tempat ini, janganlah lupa untuk berdo'a dan senantiasa mengingat Sang Pencipta, dan camkan pada diri kalian niat yang baik, janganlah sekali kali kalian merasa diri kalian lebih dari yang lain, perasaan sombong yang akan membawa kalian kedalam jurang kesalahan, dan yakinlah bahwa diatas langit masih ada langit.
Apabila kau main kemari lagi, janganlah segan untuk mendatangi singgasana ini, kami selalu siap menyambut kalian, memberikan pelajaran hidup dan bagaimana cara memaknai hidup, yang pasti untuk kalian yang mencintai alam ini, jagalah alam ini seperti kalian merawat diri kalian sendiri, ini adalah titipan yang harus dijaga. Untuk kalian yang senang mendaki, camkan dalam hati bahwa kalian mendaki bukanlah untuk menaklukan gunung atau apapun, tapi melainkan tujuan kalian haruslah untuk menikmati karikatur indahnya alam ciptaanNya, supaya kalian lebih bersyukur dan lebih bijak memaknai hidup ini. Jagalah diri kalian, dan jangan sekali-kali kalian merusak diri kalian sendiri, karena perjalanan kalian masih panjang anak muda.
Pada akhirnya setelah berbincang panjang dengan mbah brewok, aku mendapatkan banyak pelajaran dari pendakian ini, dan yang jelas kita sebagai manusia memanglah harus selalu bersyukur pada nikmatNya yang berlimpah, dan jangan lupa untuk menjalankan segala perintahNya. Tadinya pas pulang, aku mau bawa salah satu peliharaan mbah brewok, cuma apa daya namanya juga hewan kesayangan pasti gak akan dikasih sama mbahnya, dan yang pasti aku akan main lagi kesana. Main sama harimau putih mbahnya, dan bertemu naga yang belum sempat aku temui.
Pada dasarnya aku ingin seperti ayahku, menjadi raja yang bijak, menjadi seorang pemimpin yang hebat, menjadi seorang pemimpin yang berwibawa, dihadapan keluarga maupun rakyatku. Menjadi raja yang baik tidaklah mudah, bahkan saat ada sekeluarga dari rakyatku yang menderita, begitu sakit menyesak dada hati ini berteriak. Aku selalu merasa gagal apabila ada satu saja rakyatku yang menjerit penuh luka, aku akan selalu berusaha dengan cara apapun supaya rakyatku tidak menderita. Sebenarnya dunia kalian denganku tidaklah jauh berbeda, bahkan sama. Hanya saja, bangsa kami akan hancur lebur pada hari akhir nanti . . .. namun yang jelas kalian adalah makhluk yang sempurna, yang diciptakan Sang Pencipta untuk menyembahNya. Kalian beribadah kepadaNya,dan pada hakekatnya kami melakukan apa yang kalian lakukan, apabila di bangsa kalian ada yang sesat, begitupun bangsa kami, tidak semuanya menyembah pada Allah SWT. Manusia mempunyai pilihan, mempunyai akal dan pikiran, dan mempunyai tujuan hidupnya sendiri, entah akan selalu berada di jalan lurus, atau ikut tersesatkan dengan kehidupan duniawi dan menolak untuk beribadah padaNya. Begitu pula dengan bangsa kami, kami hidup mengikuti pilihan kami sendiri, kami punya pilihan untuk hidup kami seperti layaknya manusia yang mempunyai tujuannya sendiri.
Ada yang ingin aku ajarkan padamu anak muda, diusiamu yang masih muda ini janganlah sampai engkau lupa akan waktu, lupa akan tujuan hidupmu, jangan lah keluar dari syariat Islammu, tetaplah berpegang pada al-qur'an dan hadits, janganlah terlelap pada dunia yang fana ini, ini semua adalah titipan, ini semua adalah tanggung jawab, bukan semata-mata Tuhan memberi tanpa alasan, inilah alasannya, bahwa apa yang kita miliki saat ini adalah tanggung jawab kita untuk menjaganya. Aku memilih hidup dengan keluarga dan rakyatku di Gunung ini, karena pada dasarnya Gunung adalah tempat yang nyaman, jauh dari keramaian, disini bangsaku tinggal dengan aman dan tentram. Namun saat bangsa kalian datang, membuat pemukiman, merusak hutan, mengambil sumber daya alam seenaknya, dan mengusik tempat tinggal kami tanpa izin, tanpa permisi, bahkan terkadang kami yang menghargai kalian, berbalik benci dengan orang-orang yang semena-mena, semaunya, sombong, angkuh, namun kami yakin itu hanyalah sebagian kecilnya saja, dan yang jelas kami tidak akan menggangu siapapun yang mendatangi tempat kami apabila ia mempunyai niat yang baik, tapi sebaliknya jika ia datang ketempat kami dengan tujuan yang tidak baik, maka kami akan mengganggunya.
Sebagai raja aku mempunyai menteri dan jejeran yang siap membantuku, dan akupun mempunyai prajurit, yang jelas ini seperti di dunia kalian, dimana ada Presiden, kabinet, dan aparat keamanan yang siap menjaga kedaulatan, namun mungkin ini adalah sebagian kecil, kerajaanku ini pun mempunyai prajurit yang siap menjaga sepanjang harinya. Satu hal yang kami pegang, adalah tanggung jawab yang diamanahkan. Kami tidak pernah ingkar janji, maka saat ada amanah yang kami dapatkan, maka dengan sebaiknya kami akan melaksanakan dan menjaga amanah itu. Yang kami tau bahwa kepercayakan diberikan, merupakan suatu kehormatan untuk kami jaga.
Oh iya . . . aku ingin mengenalkan peliharaanku atau tepatnya adalah teman setiaku, kau bisa menyebutnya Welang "Welang adalah harimau putih kerajaan, salah satu hewan yang dirawat sejak kecil oleh mbah Brewok". Dia sudah seperti anakku sendiri, dia sangat baik dan kuat, serta setia ada disampingku, mengikuti kemanapun aku pergi, dan dia juga salah satu prajurit terbaik di Kerajaan ini. Dia bukanlah hewan biasa, dia sudah menjadi bagian dari keluargaku, setiap waktu dia berlari mengitari halaman kerajaan, maka saat kalian manusia datang ke tempat ini, diapun akan ikut serta menyambut. Dia tidak akan mengganggu pada manusia yang senantiasa menyebut nama Allah, manusia yang baik yang mempunyai tujuan baik, tapi dia akan sangat ganas terhadap manusia yang sembrono, semaunya, sombong, maka dia akan mengganggu siapapun manusia yang sembrono, entah mungkin dengan suara aumannya, dengan melempar benda pada manusia itu sendiri, atau bahkan dengan membenturkan tubuhnya pada manusia yang ia tidak sukai.
Welang bukanlah satu-satunya Harimau yang ada di kerajaan ini, sebagai raja aku menunjuknya sebagai pemimpin dari pasukannya, harimau putih lain sebangsanya . . . aku menunjuknya sebagai pemimpin bukan tanpa alasan, melainkan karena dia kuat, bertanggung jawab, dan dapat memimpin dengan baik pasukannya. Selain welang, aku mempunyai dua hewan lain yang begitu setia menjagaku, merekalah naga merah dan naga hitam, dua naga ini adalah hewan yang menjadi kendaraan dari keluargaku. Naga merah biasanya yang mengikutiku apabila aku pergi kemanapun itu, namun naga hitam dia yang menjaga rumahku dan kerajaan ini. Mereka begitu baik dan setia, selalu ada dan tak mengenal lelah.
Aku ingin memberitahumu sesuatu Rafli, aku ingin bercerita tentang sedikit sejarah dari negaramu, sebuah tragedi yang pernah terjadi di Gunung Merbabu ini, dan tepat di tanah kerajaanku, yaitu sebuah pembantaian yang tidak jelas sebabnya. Apa kamu tau tentang G30SPKI? Apa kamu mengerti mengapa hal yang bertentangan dengan Komunis itu sangat dibenci oleh negara ini? dan mengapa saat itu orang yang tidak bersalahpun menjadi korban pembantaian? kau bayangkan saja bagaimana saat bangsa ini membunuh dengan sadis mereka para PKI dan orang-orang yang dituduh terlibat dalam PKI. Kalian yang memiliki hati, akal dan pikiran . . . begitu teganya membantai sebangsa kalian sendiri, yang jelas aku tidak masalah apabila orang itu memang komunis, tapi aku tak habis fikir begitu banyak orang yang dituduh komunis, dan dibantai sadis dengan cara di penggal kepalanya di ranah kerajaanku ini. Aku tau negaramu adalah negara yang berkedaulatan Pancasila, dimana setiap rakyatnya wajib mempunyai agama yang dianut, atau percaya dan yakin kepada Tuhan Yang Maha Esa, namun tidak begitu caranya, menuduh orang yang tidak bersalah, tanpa dosa, dan asal saja dipenggal hingga nyawanya melayang. Ini memang bukan urusanku, karna memang sudah Takdir yang digariskan Tuhan bahwa hidupnya harus diakhiri seperti itu.
Coba kau lihat, bercak darah mengalir diatas tanah, bau anyir penuh luka yang selalu berteriak setiap malamnya, merongong meminta tolong untuk diselamatkan, karena memang mereka tidak bersalah. Rasa benci pada pemimpin, dan rasa dendam pada sebangsanya, itu sangat menyedihkan, bahkan aku disini sebagai raja sangatlah riskan dengan apa yang terjadi pada negara ini. Kau tahu berapa banyak mayat yang dibuang kejurang setelah dipenggal karena dituduh komunis . . . bukan satu atau dua Raf, ratusan bahkan ribuan orang dibunuh dengan cara yang sadis, entah mereka memang PKI atau mereka rakyat sipil yang menjadi korban tuduhan rezim politik saat itu. Dunia kalian memang kejam, bahkan bangsa kami sekalipun tidak senang berpolitik, karena itu hanya dapat memecah belah kesatuan. Aku menemui salah satu manusia dari bangsamu saat itu, dia merupakan orang yang tidak bersalah, yang ditangkap dan kemudian disembunyikan di Gunung ini, dan akhirnya walaupun dia berkata bahwa ia bukanlah komunis, ia adalah warga Indonesia yang mempunyai agama sepertimu, ia adalah orang yang baik, namun karena ia dituduh oleh rekannya sendiri sebagai komunis, maka dia terjerat dalam fitnah yang begitu menusuk hati, dan hidupnya akhirnya diakhiri di lereng gunung ini dengan tubuh disiksa perlahan dan akhirnya dipenggal.
Setelah mati, mayat-mayat itu tidak dikuburkan dengan cara yang selayaknya, mereka dibuang kedalam jurang yang dalam, dan dibiarkan begitu saja, dan tanah yang kini kau injak, adalah saksi bisu dari bercakan darah tak bersalah, yang bangsamu anggap mereka bagian dari komunis. dan bangsamu sendirilah pelakunya. Rasa sedih yang ditimbulkan di tempat ini adalah resonansi rasa sakit mendalam yang mereka rasakan saat itu, yang mereka alami saat itu, namun apa daya, mereka tidak dapat berbuat apapun, yang mereka bisa lakukan hanyalah berdo'a supaya lepas dari tuduhan dan diselamatkan oleh yang Kuasa, namun fakta yang ada . . . mereka terbunuh dan berakhir dengan tuduhan yang melekat pada badan, bahwa mereka dituduh sebagai rakyat yang tidak beragama.
Setelah hari itu, tempat ini benar-benar sepi dan mencekam, ditinggalkan begitu saja oleh bangsamu, tempat pembantaian komunis maupun orang-orang yang dituduh sebagai komunis, dibumilenyapkan beritanya seolah-olah tidak pernah terjadi apapun di lokasi ini. Kau harus tau ini Rafli ! karena pada dasarnya kau masih muda, dan kau harus tau betapa kejamnya hidup ini . . . Sepanjang hidup, kau akan diuji dengan ujian yang pasti bisa kau jalani apabila kau ada dalam jalan lurusNya, apabila kau menjalankan perintahNya dengan baik, namun saat kau melenceng keluar dari jalurnya, maka segerah berbalik arah ke arah yang baik. Kau boleh menceritakan ini pada siapapun, karena ini merupakan pelajaran yang sangat berharga, dari aku Mbah Brewok panggilan yang asal kau sebut, namun aku suka panggilan itu. Kau boleh menulis cerita ini dalam bentuk apapun, karena aku tidak keberatan, dan tolong sampaikan kepada manusia lain, bahwa hidup ini haruslah ada tujuan yang jelas, dan ingat bahwa kita hidup di Dunia ini adalah tak lain untuk beribadah kepada Allah SWT, dan sampaikan pula apabila kalian datang ke rumah siapapun atau ketempat manapun yang baru kalian kunjungi termasuk tempat ini, janganlah lupa untuk berdo'a dan senantiasa mengingat Sang Pencipta, dan camkan pada diri kalian niat yang baik, janganlah sekali kali kalian merasa diri kalian lebih dari yang lain, perasaan sombong yang akan membawa kalian kedalam jurang kesalahan, dan yakinlah bahwa diatas langit masih ada langit.
Apabila kau main kemari lagi, janganlah segan untuk mendatangi singgasana ini, kami selalu siap menyambut kalian, memberikan pelajaran hidup dan bagaimana cara memaknai hidup, yang pasti untuk kalian yang mencintai alam ini, jagalah alam ini seperti kalian merawat diri kalian sendiri, ini adalah titipan yang harus dijaga. Untuk kalian yang senang mendaki, camkan dalam hati bahwa kalian mendaki bukanlah untuk menaklukan gunung atau apapun, tapi melainkan tujuan kalian haruslah untuk menikmati karikatur indahnya alam ciptaanNya, supaya kalian lebih bersyukur dan lebih bijak memaknai hidup ini. Jagalah diri kalian, dan jangan sekali-kali kalian merusak diri kalian sendiri, karena perjalanan kalian masih panjang anak muda.
Pada akhirnya setelah berbincang panjang dengan mbah brewok, aku mendapatkan banyak pelajaran dari pendakian ini, dan yang jelas kita sebagai manusia memanglah harus selalu bersyukur pada nikmatNya yang berlimpah, dan jangan lupa untuk menjalankan segala perintahNya. Tadinya pas pulang, aku mau bawa salah satu peliharaan mbah brewok, cuma apa daya namanya juga hewan kesayangan pasti gak akan dikasih sama mbahnya, dan yang pasti aku akan main lagi kesana. Main sama harimau putih mbahnya, dan bertemu naga yang belum sempat aku temui.
Rabu, 05 Juni 2013
"Perjalanku" Kutulis dengan jiwa ku berkata . . .
Ketika seseorang hidup dan ketika semua tumbuh,
Berjalan, Berlari, dan akhirnya berhenti,
Menapak batas diatas lukisan,
Menerang indah di atas kanpas,
Sembari semua menepi dengan cinta yang ku kenang,
Saat ku berlari, tak nian ku gapai,
Saat ku berjalan, tak hendak ingin ku pergi,
Saat ku berhenti, tak akan ada yang kutemui,
Entah sebuah melodi apa yang hendak ku cari,
Semua hanya fiksi bukan komedi,
Dalam benakku seolah bercerita,
Sebagai ombak aku menjelma,
Deburan haru diiringi hembus angin bersendu,
Terbang melayang tanpa arah yang pasti,
Burung tak pernah bertanya, hendak kemana aku bertata,
Selalu menerpa cerita sang rembulan,
Menemani setiap langkah aku berkelana,
Selama oksigen mampu ku hirup,
Selama cinta dan asa bisa tumbuh dan ada,
Aku kan terus berjalan, berlari, dan akhirya berhenti.
Menanti, mencari, jatidiri nian ku gapai.
Perjalanku akan terangkai indah dalam coretan tulisanku.
Berjalan, Berlari, dan akhirnya berhenti,
Menapak batas diatas lukisan,
Menerang indah di atas kanpas,
Sembari semua menepi dengan cinta yang ku kenang,
Saat ku berlari, tak nian ku gapai,
Saat ku berjalan, tak hendak ingin ku pergi,
Saat ku berhenti, tak akan ada yang kutemui,
Entah sebuah melodi apa yang hendak ku cari,
Semua hanya fiksi bukan komedi,
Dalam benakku seolah bercerita,
Sebagai ombak aku menjelma,
Deburan haru diiringi hembus angin bersendu,
Terbang melayang tanpa arah yang pasti,
Burung tak pernah bertanya, hendak kemana aku bertata,
Selalu menerpa cerita sang rembulan,
Menemani setiap langkah aku berkelana,
Selama oksigen mampu ku hirup,
Selama cinta dan asa bisa tumbuh dan ada,
Aku kan terus berjalan, berlari, dan akhirya berhenti.
Menanti, mencari, jatidiri nian ku gapai.
Perjalanku akan terangkai indah dalam coretan tulisanku.
Geologist is My Soul . . .
Kenapa gua selalu ngegembor-gemborin "I'am Geologist",
apa itu Geologist?
apa hubungannya sama Geologi?
"Trs Knp?" kalau gua pasti jadi Geologist?
dan kenapa gua sibuk banget ngasih tau kalian kalau gua adalah Geologist?
Sebenernya gini brur, kalau menurut gua Geologist itu bukan profesi melainkan jiwa, satu hal yang pasti jiwa itu akan selalu tertanam dalam karakter seseorang, pada dasarnya kelak kita dimasa depan pasti akan menjadi sesuatu, menjadi seseorang yang menjadi cerminan kita dimasa kini, apakah kita sukses atau tidak? semuanya ditentukan hari ini . . .
Gua mau cerita sedikit dengan diawali pertanyaan kenapa gua milih jurusan Geologi?
Jadi gini ceritanya, . . .
Sebenernya pada awalnya yang gua pengen adalah Fakultas Kedokteran, ataupun Farmasi, atau apapun yang berhubungan dengan medis,lu tau kan kayak gimana dokter dengan jas putihnya yang bawa stetoskop tiap hari, ya . . . keliatan wibawa lah ya . . . , apalagi pas depan pasien, super baik parah . . . dengan tata bahasanya yang penuh rayuan dan tiba-tiba disuntik secara perlahan, tetep aja sakit brur pas disuntik, itulah dokter yang paling bisa PHPin setiap pasiennya. Makanya pas gua sakit kalau dirawat di RS gua tuh selalu nikmatin apalagi kalau Dokternya itu cewek dan cantik parah, udahlah itu gua sambil spik minta di rawat full service #eh. Satu hal lagi yang buat gua keracunan iklan, yang tepatnya adalah iklan susu yang pemeran utamanya itu bernama Cila, pas gurunya nanya sama cila bocah unyu separuh baya yang belum punya dosa ini "Cila kalau udah gede mau jadi apa?" terus dengan polosnya Cila menjawab "Cila mau jadi Doktel bu gulu" kenapa Cila mau doktel? *kepobangetiniguru, dan Cila ikutan kopat sama kayak gurunya jawab "Soalnya Cila mau sembuhin olang-olang yang sakit", nah dari sejak itu gua keracunan kalau fix mau jadi dokter, soalnya cila yang masih kecil aja udah ngerti betapa mulianya kalau lu jadi dokter "Nyembuhin orang-orang yang sakit" . . . Cuma gua berubah pikiran men, karena tiba-tiba susan dateng, dan dia selalu ngegemborin kalau dia juga pengen jadi dokter sama kayak cila terus ditanyakan "Susan, Susan, Susan kalau gede mau jadi apa?" dijawablah dengan medoknya suara susan "Aku kepingin pintel bial jadi Doktel" . . . ditanya lagilah sama kakanya "Kalau, kalau benel jadi doktel susan mau apa?" nah ini kopatnya jawaban susan "nyuntikin orang-orang lewat, jus, jus, jusssss", waaaaaaaaaaa . . . . . . . gua gak habis pikir kalau gua jadi dokter dan gua tiba-tiba jadi psikopat, nyuntikin orang yang lewat padahal gak salah apa-apa -______- fix gua gak mau jadi Dokter. Terus lu mau jadi apa Raf? yang jelas gua gak mau jadi kayak Cila ataupun Susan sekarang, akhirnya jiwa sangar gua mutusin buat gua milih Engineering, atau jurusan Teknik, yang tepatnya adalah jurusan ganteng yang menurut gua emang dunia gua banget, dan akhirnya pilihan itu jatuh ke Jurusan GEOLOGI. Horeeee . . .
Raf, Geologi itu apa sih?
Geologi itu berasal dari dua kata, itu juga kata orang yunani yaitu Geo yang artinya Bumi dan Logi atau Logos yang artinya ilmu, jadi Geologi itu ilmu yang mempelajari semua hal yang terjadi di muka bumi, baik rupa maupun proses yang bekerja di muka bumi ini. Waduh berarti lu jadi dokter bumi dong? terus lu juga nyuntik-nyuntikin bumi? -_____- iyaya gua akhirnya jadi dokter juga, melainkan dokter bumi, buseeeet dah . . . setidaknya kalau gua nyuntik bumi alias ngeboorrr yang keluar bukan darah, tapi oil and gas, muehehehehehe lebih ekonomis brur.
Perjuangan gua dapetin ini jurusan sebenernya kalau gua bilang penuh lika-liku,soalnya disaat orang lain kesenengan karena dapet undangan dan semacamnya disaat itu gua nutup pintu kamar kosan dan nangis 2 hari 2 malem gara-gara kagak dapet itu undangan, soalnya begonya gua saat so kepedean bakal keterima di ITB, dan alhasil Undip gua nomor duain, sehabis SNMPTN Undangan, gua bener-bener down abis-abisan, akhirnya gua mencoba buat tetep kekeh sama jurusan gua yaitu Geologi, dan akhirnya Snmptn tulis jatuh di 2 pilihan, pilihan pertama Geologi Unpad dan pilihan kedua Geologi Undip, lagi-lagi Undip jadi pilihan kedua "Ok fine". Saat Snmptn tulis yang berlangsung se Indonesia dan kebetulan saat itu gua test di Bandung, dengan separuh kekeuatan gua ngerjain soal yang absurd itu, dan alhasil gua gagal karena gak ngerjain bener-bener "lebih tepatnya gua gak ngerti soal apa yang gua kerjain". Ok gua gagal untuk kedua kalinya. Selanjutnya ada SMUP Unpad dan gua ikutan lagi, istilahnya kalau misalkan masih ada kesempatan ya gua coba, karna gak ada salahnya kan nyoba. Beberapa minggu kemudian gua dapet email dengan bertuliskan "maaf anda tidak diterima, please try again later -__-" Ok ini artinya gua emang gak boleh kuliah deket-deket sama rumah. Pada awalnya gua mikir, gua maunya kuliah di Bandung ang deket dari Karawang, namun apa daya gua di tolak brur di dua Univ itu. Ok gua masih belum nyerah. . . .
Setelah jungkir balik gua masih nyoba jurusan ganteng ini, akhirnya gua putusin ikutan kemitraan Undip "akhirnya gua milih Undip jadi pilihan pertama", dan setelah ngarep banget sama ini kemitraan dan belajara dari pengalaman di mana kaka tingkat gua diterima jalur ini lewat kemitraan taun lalu, dan dari sekolah gua yang ikutan jalur ini hampir ke setiap jurusan, dan akhirnya setelah beberapa minggu kemudian pengumuman pun digemborkan, dan faktanya temen-temen gua yang milih jurusan lain diterima di jurusan pilihannya masing-masing, dan mirisnya gua dan temen gua sebut saja Arief yang milih jurusan Teknik Lingkungan dan gua Teknik Geologi di TOLAK lagi. Buseeeeddd dah, ditolak untuk kesekian kalinya. Ok Never Give Up.
Sempet sih gua mikir buat milih swasta, cuma kemalahan brur makanya gua tetep maksa ngotot buat masuk negeri biar sedikit hemat. Pada akhirnya gua coba kesempatan terakhir, yaitu jalur Ujian Mandiri Undip, alhasil gua berangkat ke Semarang berdua sama ayah, dan asal lu tau gua gak pernah tau dimana Semarang, dan dimana Universitas ini berada, dan emang hobi ayah yang doyannya maen nyetir sendiri padahal itu pas puasa, akhirnya kita datengin lah tempat bersejarah ini, yayayaya kota Semarang dan akhirnya kita tahu seperti apa provinsi Jawa Tengah. Pandangan pertama gua sampe di Semarang itu sungguh absurd karena panasnya bikin kita kelonjotan, cuman faktanya setelah berhari-hari disini jadi biasa aja. Kemudian hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, akhirnya gua test UM yang saat itu gua test di jurusan peternakan yang emang gedungnya cukup gede, dan diruangan itu terdapat makhluk-makhluk sama kayak gua yang mengadu nasibnya di perantauan, dengan kekuatan api membara dan dengan 7 pengawas yang mengawasi ruangan gua ngerjain soal UM yang emang soalnya agak runyem, cuma gua tetap tenang dan mencoba mengisi, sambil mikir apa gua bakal di TOLAK lagi disini?, ok fine pikiran semacam itu gua singkirkan dan mulai mengerjakan dengan penuh keyakinan. Setelah 2 jam berlalu akhirnya kelar juga ini test dan akhirnya gua balik sama ayah ke rumah, dan dijalan ngobrol-ngobrol tentang prediksi apakah gua bakal diterima atau di TOLAK lagi. Dengan penuh rasa pasrah gua berharap semoga gua diterima kali ini.
Selama seminggu hingga pengumuman ayah udah kayak cacing kepanasan, mungkin itu yang bakal gua rasain nanti ketika punya anak, istilahnya rasa khawatir memberi yang terbaik buat anak adalah beban mendalam untuk seorang ayah, karena pada dasarnya orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik.
Shubuh itu tanggal pengumuman UM, dan ayah yang biasanya lama di Mushola segera bergegas balik setelah salat shubuh buat ngeliat hasilnya, dan sekilas nampak kebingungan karena hasilnya tidak muncul, dan ternyata hasilnya ada di bawah, cuman ayah saking tegangnya gak mau ngegeser buat lihat kebawah, dan damn Alhamdulillah "Selamat ada di Lulus masuk jurusan Teknik Geologi Undip", sambil jingkrak-jingkrakan ayah meluk gua dan gua meluk ibu, hahahha. Entah apa yang harus gua ungkapin, rasa nikmat dan syukur, haru dan senang bercampur aduk, karena pada akhirnya anak pertama dari 3 bersaudara Bpk Kusnadi dan Ibu Yayah Sariah ini tidak jadi pengangguran lagi, dan diharuskan merantau ke jawa Tengah. Yeyeyeyeyeyeye.
Alhamdulillah gua diterima di Undip Semarang, karena disini gua menemukan sahabat dan saudara baru, yang super duper baik, dan disini hasrat gua menjelajah pun disalurkan dengan baik, karena dapat kita ketahui geografis dari Semarang sendiri dikelilingi oleh gunung-gunung, dan kota-kota yang deket sama Semarang itu punya keindahan alam yang luar biasa, pokokknya gua sangat bersyukur, dan yang pasti makanan disini murah-murah brur, orangnya ramah-ramah, dan all of thing iam so enjoy study in here.
Pokoknya thanks to Allah, thanks to my Family my Parents my brothers, dan makasih buat saudara-saudara gua yang baru di Semarang yang menjadi keluarga kedua gua sekarang. Yang jelas gua harus jadi lulusan ini jurusan buat jadi Geologist yang bertanggung jawab dan beriman. Hehehehe. I Love Geologist, I Love "Magmadipa" . . .
apa itu Geologist?
apa hubungannya sama Geologi?
"Trs Knp?" kalau gua pasti jadi Geologist?
dan kenapa gua sibuk banget ngasih tau kalian kalau gua adalah Geologist?
Sebenernya gini brur, kalau menurut gua Geologist itu bukan profesi melainkan jiwa, satu hal yang pasti jiwa itu akan selalu tertanam dalam karakter seseorang, pada dasarnya kelak kita dimasa depan pasti akan menjadi sesuatu, menjadi seseorang yang menjadi cerminan kita dimasa kini, apakah kita sukses atau tidak? semuanya ditentukan hari ini . . .
Gua mau cerita sedikit dengan diawali pertanyaan kenapa gua milih jurusan Geologi?
Jadi gini ceritanya, . . .
Sebenernya pada awalnya yang gua pengen adalah Fakultas Kedokteran, ataupun Farmasi, atau apapun yang berhubungan dengan medis,lu tau kan kayak gimana dokter dengan jas putihnya yang bawa stetoskop tiap hari, ya . . . keliatan wibawa lah ya . . . , apalagi pas depan pasien, super baik parah . . . dengan tata bahasanya yang penuh rayuan dan tiba-tiba disuntik secara perlahan, tetep aja sakit brur pas disuntik, itulah dokter yang paling bisa PHPin setiap pasiennya. Makanya pas gua sakit kalau dirawat di RS gua tuh selalu nikmatin apalagi kalau Dokternya itu cewek dan cantik parah, udahlah itu gua sambil spik minta di rawat full service #eh. Satu hal lagi yang buat gua keracunan iklan, yang tepatnya adalah iklan susu yang pemeran utamanya itu bernama Cila, pas gurunya nanya sama cila bocah unyu separuh baya yang belum punya dosa ini "Cila kalau udah gede mau jadi apa?" terus dengan polosnya Cila menjawab "Cila mau jadi Doktel bu gulu" kenapa Cila mau doktel? *kepobangetiniguru, dan Cila ikutan kopat sama kayak gurunya jawab "Soalnya Cila mau sembuhin olang-olang yang sakit", nah dari sejak itu gua keracunan kalau fix mau jadi dokter, soalnya cila yang masih kecil aja udah ngerti betapa mulianya kalau lu jadi dokter "Nyembuhin orang-orang yang sakit" . . . Cuma gua berubah pikiran men, karena tiba-tiba susan dateng, dan dia selalu ngegemborin kalau dia juga pengen jadi dokter sama kayak cila terus ditanyakan "Susan, Susan, Susan kalau gede mau jadi apa?" dijawablah dengan medoknya suara susan "Aku kepingin pintel bial jadi Doktel" . . . ditanya lagilah sama kakanya "Kalau, kalau benel jadi doktel susan mau apa?" nah ini kopatnya jawaban susan "nyuntikin orang-orang lewat, jus, jus, jusssss", waaaaaaaaaaa . . . . . . . gua gak habis pikir kalau gua jadi dokter dan gua tiba-tiba jadi psikopat, nyuntikin orang yang lewat padahal gak salah apa-apa -______- fix gua gak mau jadi Dokter. Terus lu mau jadi apa Raf? yang jelas gua gak mau jadi kayak Cila ataupun Susan sekarang, akhirnya jiwa sangar gua mutusin buat gua milih Engineering, atau jurusan Teknik, yang tepatnya adalah jurusan ganteng yang menurut gua emang dunia gua banget, dan akhirnya pilihan itu jatuh ke Jurusan GEOLOGI. Horeeee . . .
Raf, Geologi itu apa sih?
Geologi itu berasal dari dua kata, itu juga kata orang yunani yaitu Geo yang artinya Bumi dan Logi atau Logos yang artinya ilmu, jadi Geologi itu ilmu yang mempelajari semua hal yang terjadi di muka bumi, baik rupa maupun proses yang bekerja di muka bumi ini. Waduh berarti lu jadi dokter bumi dong? terus lu juga nyuntik-nyuntikin bumi? -_____- iyaya gua akhirnya jadi dokter juga, melainkan dokter bumi, buseeeet dah . . . setidaknya kalau gua nyuntik bumi alias ngeboorrr yang keluar bukan darah, tapi oil and gas, muehehehehehe lebih ekonomis brur.
Perjuangan gua dapetin ini jurusan sebenernya kalau gua bilang penuh lika-liku,soalnya disaat orang lain kesenengan karena dapet undangan dan semacamnya disaat itu gua nutup pintu kamar kosan dan nangis 2 hari 2 malem gara-gara kagak dapet itu undangan, soalnya begonya gua saat so kepedean bakal keterima di ITB, dan alhasil Undip gua nomor duain, sehabis SNMPTN Undangan, gua bener-bener down abis-abisan, akhirnya gua mencoba buat tetep kekeh sama jurusan gua yaitu Geologi, dan akhirnya Snmptn tulis jatuh di 2 pilihan, pilihan pertama Geologi Unpad dan pilihan kedua Geologi Undip, lagi-lagi Undip jadi pilihan kedua "Ok fine". Saat Snmptn tulis yang berlangsung se Indonesia dan kebetulan saat itu gua test di Bandung, dengan separuh kekeuatan gua ngerjain soal yang absurd itu, dan alhasil gua gagal karena gak ngerjain bener-bener "lebih tepatnya gua gak ngerti soal apa yang gua kerjain". Ok gua gagal untuk kedua kalinya. Selanjutnya ada SMUP Unpad dan gua ikutan lagi, istilahnya kalau misalkan masih ada kesempatan ya gua coba, karna gak ada salahnya kan nyoba. Beberapa minggu kemudian gua dapet email dengan bertuliskan "maaf anda tidak diterima, please try again later -__-" Ok ini artinya gua emang gak boleh kuliah deket-deket sama rumah. Pada awalnya gua mikir, gua maunya kuliah di Bandung ang deket dari Karawang, namun apa daya gua di tolak brur di dua Univ itu. Ok gua masih belum nyerah. . . .
Setelah jungkir balik gua masih nyoba jurusan ganteng ini, akhirnya gua putusin ikutan kemitraan Undip "akhirnya gua milih Undip jadi pilihan pertama", dan setelah ngarep banget sama ini kemitraan dan belajara dari pengalaman di mana kaka tingkat gua diterima jalur ini lewat kemitraan taun lalu, dan dari sekolah gua yang ikutan jalur ini hampir ke setiap jurusan, dan akhirnya setelah beberapa minggu kemudian pengumuman pun digemborkan, dan faktanya temen-temen gua yang milih jurusan lain diterima di jurusan pilihannya masing-masing, dan mirisnya gua dan temen gua sebut saja Arief yang milih jurusan Teknik Lingkungan dan gua Teknik Geologi di TOLAK lagi. Buseeeeddd dah, ditolak untuk kesekian kalinya. Ok Never Give Up.
Sempet sih gua mikir buat milih swasta, cuma kemalahan brur makanya gua tetep maksa ngotot buat masuk negeri biar sedikit hemat. Pada akhirnya gua coba kesempatan terakhir, yaitu jalur Ujian Mandiri Undip, alhasil gua berangkat ke Semarang berdua sama ayah, dan asal lu tau gua gak pernah tau dimana Semarang, dan dimana Universitas ini berada, dan emang hobi ayah yang doyannya maen nyetir sendiri padahal itu pas puasa, akhirnya kita datengin lah tempat bersejarah ini, yayayaya kota Semarang dan akhirnya kita tahu seperti apa provinsi Jawa Tengah. Pandangan pertama gua sampe di Semarang itu sungguh absurd karena panasnya bikin kita kelonjotan, cuman faktanya setelah berhari-hari disini jadi biasa aja. Kemudian hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, akhirnya gua test UM yang saat itu gua test di jurusan peternakan yang emang gedungnya cukup gede, dan diruangan itu terdapat makhluk-makhluk sama kayak gua yang mengadu nasibnya di perantauan, dengan kekuatan api membara dan dengan 7 pengawas yang mengawasi ruangan gua ngerjain soal UM yang emang soalnya agak runyem, cuma gua tetap tenang dan mencoba mengisi, sambil mikir apa gua bakal di TOLAK lagi disini?, ok fine pikiran semacam itu gua singkirkan dan mulai mengerjakan dengan penuh keyakinan. Setelah 2 jam berlalu akhirnya kelar juga ini test dan akhirnya gua balik sama ayah ke rumah, dan dijalan ngobrol-ngobrol tentang prediksi apakah gua bakal diterima atau di TOLAK lagi. Dengan penuh rasa pasrah gua berharap semoga gua diterima kali ini.
Selama seminggu hingga pengumuman ayah udah kayak cacing kepanasan, mungkin itu yang bakal gua rasain nanti ketika punya anak, istilahnya rasa khawatir memberi yang terbaik buat anak adalah beban mendalam untuk seorang ayah, karena pada dasarnya orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik.
Shubuh itu tanggal pengumuman UM, dan ayah yang biasanya lama di Mushola segera bergegas balik setelah salat shubuh buat ngeliat hasilnya, dan sekilas nampak kebingungan karena hasilnya tidak muncul, dan ternyata hasilnya ada di bawah, cuman ayah saking tegangnya gak mau ngegeser buat lihat kebawah, dan damn Alhamdulillah "Selamat ada di Lulus masuk jurusan Teknik Geologi Undip", sambil jingkrak-jingkrakan ayah meluk gua dan gua meluk ibu, hahahha. Entah apa yang harus gua ungkapin, rasa nikmat dan syukur, haru dan senang bercampur aduk, karena pada akhirnya anak pertama dari 3 bersaudara Bpk Kusnadi dan Ibu Yayah Sariah ini tidak jadi pengangguran lagi, dan diharuskan merantau ke jawa Tengah. Yeyeyeyeyeyeye.
Alhamdulillah gua diterima di Undip Semarang, karena disini gua menemukan sahabat dan saudara baru, yang super duper baik, dan disini hasrat gua menjelajah pun disalurkan dengan baik, karena dapat kita ketahui geografis dari Semarang sendiri dikelilingi oleh gunung-gunung, dan kota-kota yang deket sama Semarang itu punya keindahan alam yang luar biasa, pokokknya gua sangat bersyukur, dan yang pasti makanan disini murah-murah brur, orangnya ramah-ramah, dan all of thing iam so enjoy study in here.
Pokoknya thanks to Allah, thanks to my Family my Parents my brothers, dan makasih buat saudara-saudara gua yang baru di Semarang yang menjadi keluarga kedua gua sekarang. Yang jelas gua harus jadi lulusan ini jurusan buat jadi Geologist yang bertanggung jawab dan beriman. Hehehehe. I Love Geologist, I Love "Magmadipa" . . .
Minggu, 02 Juni 2013
Langganan:
Postingan (Atom)