Minggu, 11 Mei 2014

Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan.


Pantai Losari …

Gue masih gak nyangka kalau sekarang kita udah sampe di tanah Sulawesi, buat gue rasanya sama aja kayak di Jawa. Semuanya terasa sama, atau mungkin karena dimanapun gue berada hati gue masih sama … masih dengan kekosongan, masih dengan nama yang sama, mencoba mengisi dengan sesuatu yang baru cuma semua terasa hambar.

Siapa yang gak tau pantai Losari ?, pantai yang udah jadi maskot Sulawesi Selatan sejak lama. Pantai Losari lebih terlihat seperti anjungan di pinggir pantai, menjadi tempat wajib yang harus dikunjungi oleh para wisatawan, menjadi tempat santai untuk masyarakat sekitar. Pantai Losari menyediakan semuanya, dari mulai kuliner sampai pemandangan yang memanjakan mata.

Warung-warung yang berjejer menyediakan cemilan untuk sedikit mengisi perut, makanan yang khas dari Makassar ini pun tak luput dari pandangan, namanya Pisang Epe “Pisang mentah yang dibakar, kemudian dibuat pipih, dan dicampur dengan air gula merah” itu untuk Pisang Epe Original. Pemesanan selai bisa disesuaikan dengan selera, ada rasa strowberry, durian, cokelat, kacang, semuanya ada tersedia.

Makassar, Google Map.

Spot-spot fotopun tak luput dari objek wajib wisatawan untuk berfoto ria. Tulisan-tulisan bertanda “City Of Makassar”, “Bugis”, “Toraja”, “Mandar”, “Pantai Losari”, berbagai patung dari Kebo Bule, Perempuan yang lagi tenung, Patung Pangeran Makassar, Rumah Adat Makassar, semuanya tersusun rapih di Pantai Losari.



City of Makassar …


Toraja …


Mandar …


Losari …


Kebo Bule …


Bugis …


Just Pict …

Coba kalau gue jalan sama My Girlfirend, halah semuanya gak mungkin, karena pada saat itu status di Facebook gue gak berubah, semuanya terpampang nyata dengan 6 huruf yang mutlak dan gak bisa diganggu gugat, yang membuat gue harus sadar diri dan menerima kenyataan kalau gue itu “Single” atau “Jomblo” #sudahlah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar