Senin, 08 Juli 2013

GUNUNG SLAMET 3428 Mdpl


~GUNUNG SLAMET 3428 Mdpl~

image

"Bertutur ku berucap akan indahnya karikatur dunia ini, Engkaulah Yang Maha Sempurna, Yang Maha Agung, Yang Maha Tinggi, yang memberikan kenikmatan tiada tara, dan dalam hela nafas ku Puji NamaMu ya Rabb"


Pendakian kali ini begitu berkesan, walaupun gua akuin setiap pendakian mempunyai ceritanya sendiri yang selalu membuat gua terpesona … Tapi yang jelas Gunung Slamet memberi pelajaran hidup yang baru untuk kami para penikmat alam. Gua begitu kagum dengan keindahan panorama yang ada disana, begitu indah, dan aroma semerbak wangi alam yang masih alami begitu menyejukan hati … yang membuat kami semakin ingat kepada sang Pencipta, yang memberikan kenikmatan yang begitu nikmat dan yang bisa kami lakukan adalah bersyukur, bahwa jiwa raga ini masih diberi kesempatan untuk mendaki, untuk berlari, untuk mengejar mimpi, menikmati alam di puncak tertinggi.

image

Puncak Gunung Slamet 3428 Mdpl

Gunung Slamet adalah Gunung tertinggi di Jawa Tengah dan merupakan Gunung tertinggi ke-2 di Pulau Jawa setelah Mahameru. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 3428 Mdpl. Gunung Slamet memiliki hutan yang begitu alami, dimana tanah yang subur ini ditanami pohon-pohon besar yang sudah berusia ratusan tahun lamanya. Gunung Slamet membagi 5 Kabupaten, diantaranya Kabupaten Brebes, Banyumas, Pemalang, Kabupaten Tegal, serta Kabupaten Purbalingga. Pada kaki Gunung Slamet terdapat lokasi wisata yang sangat sering didatangi wisatawan untuk refreshing, yaitu Baturaden di Banyumas, Guci di Tegal, yang merupakan tempat lokasi pemandian air panas.

Dari Semarang kita akhirnya berangkat ber-9 untuk melaksanakan misi penting brur, yaitu gak lain dan gak bukan buat melepaskan pernat, soalnya waktu itu kita habis ujian Fisika men, dan faktanya kepala gua udah pusing parah, dan pengen banget rasanya ngeluapin hal itu dengan ketenangan sebenarnya, yaitu alam. Untung besok dan lusa kuliah libur, walaupun uas masih ada di hari senin, tapi yang jelas itu gak sedikitpun mengurungkan niat kita buat naik gunuunggg, hahahhaa. Sebenernya keberangkatan kita kali ini bener-bener gak di planning sebelumnya, dan gak lain adalah spontan ngambil keputusan saat itu juga. Awalnya kita mau berangkat sekitar jam 11.30 WIB #wacana, faktanya jam segitu belum berangkat juga, hahha … maklum brur waktu Geologi, jadi agak ngaret beberapa jam, dan akhirnya sekitar pukul 16.00 WIB kita baru berangkat, dan asal kalian tau … perjalanan dari Semarang ke Purwokerto, gak sedeket kayak kamar kos lu ke kamar mandi ibu kos "apa urusannya", yang jelas perlu waktu berjam-jam buat nyampe kota kelahiran temen gua yaitu Purwokerto, dan ternyata akibat adanya trouble yang tidak diinginkan macam ban kempeslah, motor mogok lah, kesesat lah, ya begitulah hal yang gak pernah diinginkan terjadi ternyata harus kejadian, hahaha, dan disini kita belajar, buat peduli, buat lebih sabar dan bijak dalam ngadepin masalah macam demikian. Pada akhirnya kita nyampe di Purwokerto pukul 02.00 dini hari, dan langsung terkapar tepar di kamar masing-masing.

image

Foto kita ber-9 + 2 + 2 = 13 …


Ok, sekarang gua mau kenalin siapa aja yang ikut ngelayab kali ini, yang jelas mereka adalah orang-orang yang mengerti arti kebebasan alias "freedom", mereka sama kayak gua, udah pernat sama UAS dan memutuskan buat ngedaki bareng, hahaha. Kita mulai dari kiri ke kanan ya brur … disebelah kiri sohib ogut dari Bekasi "Tambun" sebut saja Galang Virgiawan, dia orangnya kalem gitu, gampang ketawa, dan friendly. Terus ada Yuko Riswanda, dia itu punya kembaran namanya Yuki, cuman gua pikir dia lebih mirip sama Ammar sohib gua anak Geologi juga dibanding sama Yuki adik kandungnya, hahaha #peacecoy. Next ada Reza Tarigan, dia impor dari Medan brur, punya pacar cantik dari Universitas terkemuka di Bandung, cuman sayang … mereka udah putus, hahaha #eh "turut prihatin za", next ada sohib baru yang merupakan Komandan penunjuk jalan pendakian kali ini sebut saja Ben, dia sabar banget orangnya, walau kita lelet dia tetep nungguin gitu brur. Terus Next ada Setyo Mardani "Sempak" hahaha, nah ini loh sohib ogut yang asli dari Purwokerto dan ditempat embahnya lah kita nginep, ibunya baik banget brur, dan yang jelasnya mbahnya punya ingetan yang masih cukup kuat walau usianya sudah gak muda lagi. Next ada cah gendut dari Kendal, haha sebut saja Renda Faizal alias Rentong, tapi tenang dia kagak rempong kok. Dibelakangnya ada kesatria baja hitam, ada Adi disana, dia sohib baru dari Purwokerto. Next ada pasangan suami istri yang sama-sama mencintai alam, beliau luar biasa brur, kita belajar banyak dari pasangan ini, terutama tentang cinta dan kesetiaan. Disebelah kanan yang pake baju biru namanya Yudha Jatmiko, dia yang nemenin ogut waktu ke Sindoro, orangnya selow, dan enak lah pokoknya. Next ada cah dari Poncol yang mau berjuang sama-sama buat ngedaki Gunung Slamet, dan ini adalah first timenya dia ngedaki, edan kan brur … haha sebut saja Samdhya PK, dan itu ada ogut Rafli Riandi Kusnadi dan sebelah kanan yang terakhir ada Jamal Ma’arif, dan ini adalah ketiga kalinya dia ngedaki bareng ogut setelah Gunung Lawu, Merbabu, dan kali ini Gunung Slamet.

image

Pagi itu 05-Juli-2013 setelah shalat Jum’at kita berangkat menuju posko pendakian jalur pendakian Bambangan Purbalingga, jarak dari rumah mbahnya Setyo sampai lokasi sekitar 30 menit … lumayan deket lah brur. Sesampainya disana kita beristirahat sejenak di tempat peristirahatan yaitu di rumahnya mas Pulung yang merupakan sahabat yang baik untuk pendaki, jadi kita nitip motor juga di rumahnya. Akhirnya setelah beberapa saat beristirahat, kita mulai beranjak untuk pergi mendaki, setelah melakukan registrasi di posko pendakian sebesar Rp.5000/orang kita langsung mendaki dan berhenti sejenak untuk berdo’a sebelum pendakian sesungguhnya dimulai. Setelah berdo’a dengan khidmat akhirnya kita mulai menjelajah ke dunia baru, alias mulai mendaki Gunung Slamet.

image

Lautan Awan menemani pendakian …

Pendakian malam itu sungguh menyenangkan brur, karena saat pendakian langit begitu cerah dengan bintang-bintang bertaburan diangkasa, begitu terang, begitu indah, menyejukan hati dan jiwa bagi semua yang mendaki malam itu. Gua sangat menikmati pendakian kali ini, dengan 10 sohib yang dengan penuh semangat dan saling menguatkan tanpa keluh kesah, walau fakatanya paras wajah sudah begitu letih berjalan di kesunyian hutan yang dinginnya menusuk dada. Trek di Gunung Slamet ini sebenarnya tidak begitu sulit, treknya berupa tanah yang begitu padat sehingga kaki dengan mudahnya menapak, namun tetap saja kelerengan yang cukup terjal yang kadang membuat kita sulit untuk melangkah. Setelah berjalan sekitar 2 jam lamanya akhirnya kita sampai di pos 1, dan disini tedapat bangunan yang dapat digunakan untuk beristirahat, berupa gubuk yang kokoh yang dibuat dari bambu dengan atapnya dari seng, dan kalian harus tau ketinggian di pos 1 ini sekitar 1990 Mdpl, jadi lumayan tinggi dan udara begitu dingin di pos 1 ini. Setelah shalat dan beristirahat, kami melanjutkan pendakian menuju pos selanjutnya. Setelah berjalan berjam-jam melewati pos 2, pos 3, pos 4, yang begitu panjang dan terjal, dengan trek yang sama seperti menuju pos 1, namun pendakian menuju pos 2 dan pos selanjutnya, kita ditemani dengan hutan yang benar-benar lebat dan masih alami, begitu gelap dan dingin yang menutupi cerahnya awan, terangnya bintang malam itu, karena dedaunan pohon yang begitu rindang. Akhirnya sampai juga di Pos 5 yang merupakan pos tempat kita beristirahat. Pos ini seperti pos 1 berupa gubuk yang cukup nyaman untuk di singgahi. Faktanya adalah kita mendaki 11 orang, dan tenda yang kita bawa cuma 1, akhirnya 4 orang di tenda dan lainnya di dalam gubuk dengan menggunakan sleeping bag, dingin malam itu sampai ubun-ubun. Tiupan angin begitu kencang, melenyapkan rasa sunyi malam itu … dan akhirnya kitapun tertidur pulas, dan gua gak mimpi apapun malam itu, mungkin karena kecapean "atau emang kayak kebo gua tidur", hahahaha … entahlah,yang jelas tidur malam itu begitu nyenyak.

image

Menanti Sunrise di pagi sendu …


Hampir aja gua kesiangan brur, untung gua beranjak bangun buat menyaksikan indahnya Sunrise di pagi itu, dan faktanya benar-benar indah, pagi itu begitu cerah, dan sunrise beranjak naik ke atas permukaan menyapa para pendaki di pagi itu.

image

Bener-bener Cantik …

image

Step by Step …

image

Mentari mulai menampakan cahayanya…

image

Mentaripun mulai terbit dari ubuk Timur bumi ini …

image

Detik - detik Kemunculan sang mentari …

image

dan akhirnya benar-benar muncul …

image

Tenda 4 orang terkapar … Hahaha,

Akhirnya setelah menikmati indahnya mentari pagi kita mulai beranjak mendaki menuju puncak keindahan Gunung Slamet, dan pagi itu yang memutuskan untuk muncak adalah gua, Galang, Jamal, Didut, Yuko sama Reza, sedangkan yang lain masih tertidur pulas. Dengan membawa beberapa makanan dan minum, kita akhirnya berangkat menuju puncak Gunung Slamet, dan selama pendakianpun kita masih ditemani oleh hangatnya mentari pagi yang terus naik keatas awan.

image

Mataharinya keren brur…

Perjalanan menuju pos 6 cukup memakan energi yang lumayan, tapi yang jelas jarak dari pos 5 ke pos 6 gak begitu jauh kok, paling cuma 15 menit dan vegetasi yang ada disini gak selebat kayak pos sebelumnya, yang jelas disini lebih di dominasi sama ranting pohon yang kering, begitu eksotis pokoknya.

image

Ranting, Awan dan Cahaya Mentari Pagi …

image

Awan dan Mentari yang sama …

image

Cahaya Kebebasan …

image

Pos 6 Samyang Rangkah


Sejenak kita beristirahat di pos 6, sekedar untuk minum dan melepas dahaga. Akhirnya gua dan yang lain langsung ngegas menuju pos selanjutnya, yaitu pos 7 … Perjalanan yang lumayan panjang dengan jalan yang sedikit terjal, dan setelah beberapa puluh menit sampai juga kita di pos 7, dan pos ini hampir mirip dengan pos 5, yaitu berupa gubuk tempat berteduh maupun beristirahat. Tak lama kita beristirahat disini, kita langsung mendaki menuju pos 8, disini trek sudah mulai terjal, dan kita harus benar-benar melangkahkan kaki sedikit lebih lebar dari sebelumnya. Kini pohon sudah berubah jadi semak belukar, menjadi ilalang yang lebih mendominasi dibandingkan pohon yang besar. Dari pos 8 menuju pos 9 tidak begitu jauh, dan dari arah sini puncak sudah terlihat jelas oleh mata ini, semuanya begitu indah brur, dan faktanya adalah trek dari pos 9 menuju puncak bener-bener trek yang luar biasa, karena trek disini berupa material lepasan, dari pasir, kerikil, kerakal, sampai bongkah, dan semuanya berupa lepasan, yang siap menggelinding ka dataran yang lebih stabil, maka dari itu pada trek ini kita harus berhati-hati, supaya tidak terperosok karena trek yang begitu licin. Di pendakian dari mulai pos 7 hingga pos 9 terlihat banyak sekali bunga edelwis yang mulai mekar, begitu cantiknya bunga abadi ini seolah menyambut kami para pendaki untuk melihat keindahan tiada tara, benar-benar cantik bunga ini.

image

Pos 8 …

image

Pos 9 Palawangan …

image

Bunga Edelwis …

image

Trek menuju puncak …

image

Ini trek menuju Puncak …

image

Treknya ajip brur …

image

Panorama yang menakjubkan …

image

Alhamdulillah Puncak Slamet …

image

Subhanallah …

image

Kawah Gunung Slamet …

image

Bendera Merah Putih …

image

Berkibarlah Sang Merah Putih …


Setelah menikmati puncak yang sungguh luar biasa, akhirnya sohib - sohib gua mutusin buat turun puncak, sedangkan gua nemenin Yudha Jatmiko, dan kita berdua bakal ke Puncak yang satunya, yaitu diatas kawah. Sebelumnya gua kira trek menuju kawah itu berupa material lepasan kayak awal kita naik ke puncak, dan ternyata faktanya adalah, batuannya begitu kompak, jadi bener-bener padet buat kita pijak, dan gak begitu lama akhirnya kita sampe juga di puncak Slamet 3428 Mdpl, dan pemandangan di atas kawah begitu mengagumkan, karena terlihat kawah yang masih aktif, dengan bau belerang yang cukup menyengat masuk kedalam pernafasan.image

Kawah Gunung Slamet …

image

Diatas kawah ku berdiri …

image

Tugu Perbatasan Tegal-Purbalingga …

image

Anda Telah Berada di Puncak Gunung Slamet …

image

Diatas kawah …

Setelah kami berdua puas menikmati kawah yang bener-bener membuat takjub, akhirnya kami berdua mutusin buat turun dari puncak dan kembali menuju pos 5, soalnya angin udah mulai gak bersahabat dan suhu di puncak benar-benar dingin. Turun gunung terasa lebih mudah namun melelahkan, soalnya kita bener-bener nopang berat badan kita, dan pas turun gua bener-bener harus berhati-hati, soalnya materialnya bisa buat kita terperosok, jadi harus hati-hati, perlahan namun pasti brur, yang penting selamat … Setelah berlari sekitar 45 menit, sampai juga kita di pos 5, dan ternyata semua orang udah pada packing, hahaha, jadi ya kita juga harus packing buat cabs balik turun gunung. Akhirnya tanpa lama kita berkumpul dan berdo’a sebelum pulang alias turun gunung, setelah berdo’a barulah kita melangkahkan kaki dengan penuh keyakinan buat turun gunung, dan sepanjang perjalanan turun banyak pendaki yang kami temui, ternyata Slamet akan ramai pada hari itu Sabtu, 06 Juli 2013, tak perlu waktu lama untuk kami turun ke posko pendakian, sekitar 4 jam kami tempuh dan akhirnya sampai juga di posko. Akhirnya semua terkapar lemas … paha dan kaki terasa tidak dapat bergerak karena benar-benar linu, namun harus dipaksakan karena ini sudah larut malam dan kita harus segera pulang. Setelah berkemas akhirnya kita kembali ke rumahnya mbahnya Setyo, Alhamdulillah sampai rumah mbah sekitar jam 19.00 WIB tanpa kekurangan sesuatu apapun.


Sang Penikmat Alam …


Welcome To Jungle …

Pendakian kali ini sungguh luar biasa, sebenarnya selama pendakian ada cerita mistis yang gua dan sohib gua alamin, cuma kita bahas di next posting ok, cerita dari Slamet berikutnya gua mau nulis tentang mistic yang ada di Gunung Slamet dan hubungannya dengan para pendaki, tentang kisah-kisah dari para pendaki, para penjaga kerajaan, dari hutan rimba di Gunung Slamet, insyaallah next posting gua bahas. Pokoknya buat pendakian ini, thanks so much untuk Allah SWT karena telah mengijinkan kami untuk mendaki gunung ciptaanNya, thanks buat orang tua yang udah ngijinin walaupun gua tau dengan kondisi cuaca yang ada orang tua pasti pada khawatir, thanks buat ibu sama mbahnya Setyo yang ngijinin kita buat tinggal dan sungguh sangat mau direpotkan, thanks buat sohib-sohib ogut, Galang, Rentong, Yudha, Setyo, Didut, Jamal, Yuko, Reza, Komandan Ben, dan Adi, kalian luar biasa brur. Makasih buat pasangan suami istri yang menginspirasi kami untuk terus mendaki, Thanks a lot buat Mbah Slamet yang sudah membuka jalan pendakian, yang udah nyambut kita dengan gamelan dan sinden yang sungguh menyentuh kalbu. Kalian Luar Biasa ! See U Next Trip …




Tidak ada komentar:

Posting Komentar