Sabtu, 25 Januari 2014

Awal Kisahku "Sandikala"


Awal Kisahku “Sandikala” …

Kami terlahir bersama di dunia yang berbeda, aku hanyalah remaja biasa yang ditakdirkan hidup berdampingan dengan dia “Macan Putih” titisan dari eyangku. Masa kecilku tak berbeda dengan yang lain, namun banyak yang aku anggap tabu dari semua hal yang aku lihat. Karena yang aku lihat tak demikian terlihat oleh teman-temanku. Mereka adalah makhluk tak kasat mata atau yang sering kalian sebut hantu….

Imajinasi yang mencuat tidak membuatku risih dibuatnya, aku selalu merasa nyaman dan tak merasa sendirian karena ada teman yang berada disampingku. Saatku berlari kemanapun aku suka, aku tak pernah takut karena sahabatku tak pernah meninggalkanku. Orang tuaku bahkan tidak tau bahwa anak laki-lakinya terlahir dengan karunia dapat melihat hal yang dianggap gaib, dan aku sendiri menganggap semuanya baik-baik saja karena mereka tidak menggangguku … malah baik padaku…

Namun seiring berjalannya waktu, aku tumbuh besar bersamanya. Awalnya yang aku anggap baik-baik saja kini menjadi bumerang bagiku. Makhluk yang biasanya terlihat lucu kini semua telah berubah menjadi makhluk yang sangat menyeramkan. Setiap malam aku tidak dapat tidur cepat karena suara yang sama selalu muncul dijendela kamarku, ya … suara wanita selalu hadir menghampiri di setiap malam tidurku, entah mungkin dia sedang melihat hal yang lucu atau mendengar komedi dari temannya, yang jelas dia selalu cekikikan dengan suara yang khas dan biasa ada di film-film hantu, bahkan terkadang suara nenek-nenek yang selalu berbisik ditelingaku dengan nasehat-nasehatnya, aku semakin gak ngerti. Aku merasa kebingungan, mengapa semakin aku beranjak dewasa makin banyak hantu bermunculan ditempat bermainku bahkan dirumahku…

Kadang aku bertanya keheranan pada sahabatku, siapa sebenarnya mereka? mengapa mereka selalu menggangguku? apa salahku? aku kan hanya anak kecil yang gak bandel dan suka jajan? Lantas mengapa wujud mereka tak lucu sepertimu? mereka begitu seram dan aku merasa takut. Lantas dia tak menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, yang ia lakukan hanya meraung karena pada dasarnya ia adalah “Macan Putih”. Aku tak mengerti apa yang ia katakan, dan hal itu membuatku semakin bertanya-tanya…

Suatu ketika aku sudah gak kuat lagi dengan keadaan yang ada, mereka yang awalnya hanya satu atau dua saja yang datang, kini membawa teman-temannya yang entah datang dari mana. Rambut panjang, wajah lusuh, pakaian putih yang sangat kotor, kini tertawa bersama temannya yang terbungkus kain kafan dengan wajah yang berantakan. Saat mereka mendekat, sahabatku selalu menjauhkan mereka dariku, menjagaku supaya mereka tak melukaiku. Aku menangis, gemeteran, dan sangat ketakukan, dan hal itu membuatku sakit beberapa minggu yang pada akhirnya aku dibawa oleh ibuku menuju paman, yang kemudian beliau membacakan ayat suci Al-qur’an dan aku merasa kepanasan, mungkin karena makhluk halus yang selalu mengikutiku, tapi yang jelas setelah di do’akan aku merasa jauh lebih baik dari sebelumnya, sembuh dan kembali bermain dengan teman-temanku…

Semakin lama aku semakin mengerti dengan apa yang terjadi, aku banyak belajar dari guru-guruku, dari kedua orang tuaku, dari teman dan sahabatku, dan dari Al-qur’an kitab suciku yang aku baca. Saat aku diberitahu bahwa sebenarnya kita memang hidup berdampingan dengan makhluk lain atau sering disebut jin aku tidak merasa gundah dengan itu, karena kehidupan mereka sama dengan kita umat manusia dan mereka adalah makhluk ciptaan Allah, dan tidaklah kita harus takut dengannya karena kita umat manusia diciptakan lebih sempurna dari mereka, satu hal yang pasti kita takuti adalah Allah Sang Pencipta. Namun semua kembali pada manusia itu sendiri, apakah akan baik atau buruk, dan di dunia jin pun sama, ada yang baik dan jahat. Matahari yang sama dan bulan yang sama, berpijak dan melayang diatas permukaan bumi yang sama, jarak mereka diibaratkan hanya satu jengkal tangan diatas kepala kita, seutuhnya mereka begitu dekat. …

Hingga usiaku 17 tahun, aku benar-benar mengerti dan paham bahwa semua yang aku alami adalah hal yang luar biasa, karena banyak sekali pembelajaran hidup yang aku dapatkan. Kini aku tau apa yang sebenarnya disampaikan oleh sahabatku, karena rauman itu sudah berubah menjadi kata-kata yang kian bisa aku mengerti, dan aku sudah benar-benar siap dengan segala sesuatu yang akan terjadi, termasuk berbincang dengan makhluk astral lainnya yang dulu aku anggap menyeramkan. Ketahuilah, mereka dulu juga pernah menjadi manusia, memberikan rekam jejak apa yang pernah terjadi padanya, memberikan cerita yang penuh makna tentang kisah hidup yang bisa dijadikan pelajaran …

Banyak kisah yang aku alami bersama sahabatku “Macan Putih” yang kini benar-benar berwujud seperti aslinya semula, kami banyak berpetualang menuju tempat yang aku anggap menyenangkan, penuh tantangan, penuh sejarah dan budaya, penuh dengan cerita dan kisah pembelajaran hidup. Aku dan dia berpetualang bersama menyusuri hutan, berjalan di pantai, mendaki gunung, untuk mendengar banyak kisah dari makhluk halus dibanyak tempat, karena lain tempat lain cerita dan lain pula hantu yang menunggu ditempat tersebut. Kalian berhak percaya atau tidak dengan ceritaku, namun yang jelas banyak pelajaran dari kisah yang kami dapatkan di sepanjang perjalanan hidupku, kupersilahkan kalian berpetualang bersamaku dan sahabatku di bumi dengan dunia yang berbeda …




1 komentar:

  1. Tulisan yg menarik mas. Mau nanya mas, kan ditulis tu "Ketahuilah, mereka dulu pernah menjadi mausia, . . ." Merekanya tu siapa ya? Manusia yg kya apa yg jd mereka.
    Nah kalo manusia yg jd mereka itu hidup di dunia mana yah
    Makash sebelumnya. .

    BalasHapus